Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Jemaah Haji Menjalani Tes Kesehatan

Kompas.com - 16/10/2008, 18:18 WIB

 

BANTUL, KAMIS - Sebanyak 732 calon jemaah haji Kabupaten Bantul menjalani tes kesehatan lanjutan di kantor dinas kesehatan setempat. Dalam pemeriksaan tersebut mereka diberi vaksin Meningitis dan dites kehamilan bagi perempuan. Bila terbukti hamil dan mengidap salah satu penyakit berbahaya, calon jemaah haji tidak diperbolehkan berangkat ke tanah suci.

Beberapa penyakit yang dinilai berbahaya misalnya hepatitis akut, TBC aktif, gagal ginjal akut. Alasan pelarangan karena penyakit tersebut bisa menular ke jemaah lainnya. "Khusus untuk gagal ginjal meski tidak menular namun bila kondisinya sudah akut, maka penderita akan merepotkan jemaah lainnya, " kata Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) Kabupaten Bantul dr Siti Noor Zaenab Syech Said, Kamis (16/10).

Selain mengecek kondisi kesehatan pasien, petugas kesehatan juga memberikan vaksin meningitis. Vaksin jenis ini diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi karena penyakit yang membuat radang selaput otak ini dinilai membahayakan.

Dalam pemeriksaan tersebut calon jemaah haji tidak ditarik biaya, karena biaya sebesar Rp 50.000/orang sudah disubsidi oleh APBD Provinsi DIY. Subdisi tersebut diberikan kepada seluruh calon jemaah dari DIY.

Pemeriksaan lanjutan dimulai tanggal 13 Oktober dan berakhir 16 Oktober kemarin. Namun, sampai hari penutupan masih ada 40 calon jemaah yang belum hadir. Waktu pemeriksaan pun diperpanjang hingga 20 Oktober mendatang.

Sebelumnya, calon jemaah telah menjalani pemeriksaan awal di puskesmas atau rumah sakit terdekat. Beberapa tes yang diwajibkan seperti uji urine, faeses, tes darah, rongsen kepala, dan rekam jantung. Semua biaya dibebankan kepada calon jemaah haji.

"Semua tes sudah saya jalani. Tinggal tes kehamilan dan vaksin meningitis saja. Mudah-mudahan saya bisa lolos karena sudah lama saya berkeinginan menunaikan ibadah haji," kata Sarinem, salah seorang calon jemaah haji.

Menurut Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Departemen Agama Bantul Aidi Johansyah , pemerintah menetapkan biaya haji tahun ini sebesar 32 juta. Penulanasan Ongkos Naik Haji (ONH) sudah ditutup tanggal 10 Septmber kemarin.

Aidi menambahkan, animo masyarakat untuk ibadah haji di Bantul tergolong tinggi. "Setiap tahun jumlah pendaftar yang masuk berkisar 1.300-1.400 orang, sementara kuota berkisar di angka 700-an. Di wilayah DIY, animo masyarakat Bantul menempati urutan kedua setelah Sleman, " katanya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com