Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kehamilan Tak Dikehendaki

Kompas.com - 10/12/2008, 08:04 WIB

BIASANYA pasangan akan merasa sangat bahagia bila istri dipastikan hamil, apalagi bagi yang sangat mendambakan kehadiran buah hati. Apakah hal ini berlaku bagi semua wanita yang mendapatkan kabar gembira tersebut? Ternyata tidak.

Kenyataan menunjukkan bahwa kadang kehamilan tak ubahnya mimpi buruk yang menjadi kenyataan, berujung pada fakta yang dirasakan bagai sebuah tragedi. Suatu realitas kehidupan yang tidak hanya menyangkut diri wanita, tetapi juga keluarga bahkan masyarakat sekitarnya.

Unwanted Pregnancy (UWP) atau kehamilan tak diinginkan merupakan terminologi yang biasa dipakai di kalangan medis untuk memberi istilah adanya kehamilan yang tidak dikehendaki oleh wanita bersangkutan maupun lingkungannya.

Umumnya UWP berkisar pada terjadinya kehamilan di luar nikah, sehingga bukan kebahagiaan yang diperoleh, tetapi sebuah penolakan akan kenyataan yang sedang dialaminya. Apakah hanya pada kondisi demikian latar belakang UWP?

Ternyata tidak. Ada beberapa kejadian yang biasanya mendahului UWP, meskipun kehamilan didapatkan dalam pernikahan. Antara lain jumlah anak sudah cukup banyak, merasa umur terlalu tua untuk hamil, riwayat kehamilan atau persalinan sebelumnya yang penuh penyulit dan komplikasi, alasan ekonomi, merasa telanjur mengonsumsi obat atau menderita kelainan yang dikhawatirkan membuat cacat pada anak, riwayat melahirkan anak cacat (mungkin lebih dari satu kali), pasangan suami-istri di ambang perpecahan, dan kegagalan penggunaan alat KB atau kontrasepsi.

Hal lain yang lebih menyedihkan adalah kehamilan hasil perkosaan atau kehamilan pada ibu cacat mental. Hasil hubungan sesama anggota keluarga sedarah (incest) kadang juga dijumpai.

Masih sederet lagi alasan yang dianggap sebagai penyebab UWP bisa kita dapatkan di klinik sehari-hari, malahan kadang latar belakangnya sederhana, seperti malu dilihat tetangga karena anak bungsunya masih kecil kok sudah hamil lagi.

Berbagai Sikap Penerimaan
Sepertinya sebuah fenomena yang mengada-ada, tetapi data dari badan terpercaya seperti UNFPA (United Nations Populations Fund) mengungkap, 75 juta atau sepertiga kehamilan dari sekitar 200 juta kehamilan setiap tahun di seluruh dunia adalah kehamilan yang tidak diinginkan.

Jelas angka kejadian tersebut membuat kita terperanjat dan bisa menempatkan seberapa penting masalah tersebut untuk dipahami dan dikaji untuk dicari pendekatan pemecahannya yang terbaik.

Bagaimana sikap wanita yang mengalami UWP? Ada tiga sikap penerimaan, yaitu (1) segera menerima dan meneruskan kehamilan sampai melahirkan dengan wajar saja, (2) mulanya menolak, tetapi kemudian menerimanya dengan beban psikologis yang mengganggu kehamilan dan proses persalinan, dan (3) tetap menolak dan berupaya untuk tidak meneruskan kehamilan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com