Sekretaris Jenderal Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) Arel ST S Iskandar mengatakan, sertifikasi kompetensi bagi apoteker mendesak untuk ditingkatkan. Sertifikasi diharapkan bisa meningkatkan kualitas apoteker dalam melayani masyarakat.
Demikian dikatakan Arel dalam seminar dalam rangka ulang tahun emas Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Kamis (19/3) di Kampus Unpad Dipati Ukur. Saat ini, kata Arel, baru 9.000 orang dari 27.000 apoteker di Indonesia yang memiliki sertifikat kompetensi. Menurut dia, belum semua apoteker memiliki sertifikat kompetensi sebab program itu baru dimulai tahun 2006.
"Selain untuk kepentingan kualitas pelayanan, sertifikasi juga diperlukan terkait tuntutan global. Saat ini sudah ada apoteker kita yang hendak bekerja di luar negeri. Untuk ini diperlukan sertifikasi," kata Arel. Ia menambahkan, untuk menggenjot upaya sertifikasi, ISFI bekerja sama dengan perguruan tinggi farmasi dan pemerintah. Ia menambahkan, selain oleh apoteker, peningkatan kualitas juga mutlak dilakukan oleh program pendidikan farmasi. (LSD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.