Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Bersama HIV/AIDS Sampai Mati

Kompas.com - 24/03/2009, 20:22 WIB

Namun, Zubairi menegaskan bahwa berbagai manfaat tersebut akan terjadi jika para Odha teratur minum ARV. Sebulan saja ia tidak teratur maka virusnya akan resisten. Kalau sudah begitu maka harus dilakukan pengobatan lini kedua. Padahal itu sulit dan obatnya sangat terbatas di Indonesia, terang Zubairi.  

Jika pengobatan dilakukan dengan disiplin maka Odha dengan CD4+ 500 cells/mm3 selama 6 tahun, setelah mendapat ARV Odha tersebut mempunyai tingkat kematian yang sama dengan masyarakat umum. Artinya, dengan ARV dia seperti orang pada umumnya yang tidak terkena HIV/AIDS , tegas Zubairi.  

CD4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu oleh karena terinfeksi HIV maka nilai CD4 sem akin lama akan semakin menurun, bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol .

Mau Mati Tua

"Semoga saya bisa dipanggil karena tua bukan karena AIDS," kata Hendrik sambil tersenyum. Tampaknya kalimat inilah yang membuatnya selalu rajin menegak 3 jenis ARV tiap hari.  

"Dalam 24 jam saya makan obat dua kali," kata Hendrik yang dinyatakan positif HIV AIDS tahun 2006. Dan itu diminumnya seumur hidup. Ia mengaku menerima keadaan ini walau sebelumnya ia sempat menyesal karena kelekatannya dengan narkoba membuat virus HIV bersarang pada tubuhnya.  

Sikap penerimaan ini sangat perlu karena ia telah beristri dan memiliki seorang anak berumur 4,5 tahun. "Tetapi Puji Tuhan, isteri saya negatif dan begitu juga dengan anak saya," kata Hendrik yang bergabung dengan Yayasan Tegak Tegar yang mendampingi para Odha sejak dua tahun terakhir.  

Cita-citanya saat ini adalah ingin sekali membesarkan dan mendidik anaknya sampai sukses. "Untuk itulah saya sekarang berjuang untuk terus hidup dan bekerja," kata Hendrik yang mengaku bekerja sebagai sales lakban ini.  

Untuk menjaga kesehatannya, ia telah menghindari narkoba dan miras yang pernah menjadi bagian dari dirinya. Ia juga mengurangi merokok dan bergadang. Dan yang terpenting makan makanan yang sehat dan teratur minum obat, ungkap Hendrik yang menikah pada tahun 2004.  

Segala usaha untuk bertahan dan berelasi khusus dengan keluarga, ternyata masih sulit untuk menembus stigma negatif dari masyarakat. Menurutnya masyarakat masih risih dan alergi untuk dekat dengan Odha.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com