Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpan Sel untuk Kesehatan Masa Depan

Kompas.com - 12/09/2009, 13:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknik simpan sel kini tengah dikembangkan di Indonesia. Stem cell atau sel punca yang Anda simpan hari ini dapat digunakan untuk proses terapi kesehatan bila Anda butuhkan berpuluh-puluh tahun ke depan.

Teknik terapi stem cell ini merupakan teknik pengambilan unspecialized cell dari embrio, sel darah tali pusar, atau kulit dari bagian tubuh manapun. Setelah diambil, nanti sel ini disimpan di laboratorium berteknologi khusus yang menjamin sel dapat bertahan hidup berpuluh-puluh tahun mendatang.

"Di sana (laboratorium), tiap sel yang diambil, disimpan dan kalau nanti mau memakainya bisa diambil," ujar dr. Samsuridjal Djauzi, MD, Phd, FACP (Hon) dalam acara Symposium of Clinical Translation Stem Cell Therapy di Hotel Borobudur, Sabtu (12/9).

Menurut pakar penyakit dalam dari Universitas Indonesia ini, setiap orang yang menyimpan di bank sel harus membayar biaya penyimpanan hingga sel dipakai. Jika menyimpan di bank sel milik swasta, pemilik hanya akan dapat memakai sel dirinya sendiri. Namun, di bank sel publik, prinsipnya seperti penyediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI).

"Sel Anda bisa digunakan sewaktu-waktu oleh orang lain jika cocok. Nanti ketika Anda ingin menggunakan sel, Anda bisa mendapat sel lain yang juga cocok. Di Indonesia, baru bank sel milik swasta yang ada," katanya.

Namun, dr. Samsul menegaskan bahwa pemakaian stem cell milik orang lain dari bank sel publik harus disesuaikan HLA-nya. Terdapat pula resiko tertular penyakit lain dari sel yang disuntikkan. "Kita kan enggak tahu apakah dalam sel yang diberikan tidak ada penyakit yang bisa ditularkan, seperti virus, bakteri, atau jamur. Laboratorium harus memiliki kemampuan untuk menyaring potensi penyakit," lanjut Samsul.

Dalam penelitian dan praktek yang sudah pernah dilakukan, sel yang disimpan ini bisa digunakan untuk transplantasi pada penyakit jantung, kaki diabetes, stroke, penyakit sendi dan kornea mata.

Sayangnya di Indonesia, teknik transplantasi belum dilakukan ke manusia, tapi ke hewan. Terapi stem cell juga tidak hanya terbatas dari sel-sel manusia. Sel-sel hewan pun dapat digunakan dalam salah satu metode regeneratif ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com