Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedikasi untuk Kesehatan Perempuan di Pedalaman

Kompas.com - 01/04/2010, 17:44 WIB

LAMPUNG, KOMPAS.com - Istilah pekerjaan mulia tak terbersit dalam benak dr Sisilia Yunita, yang akrab disapa Lia. Perempuan lajang ini hanya merasa tertantang untuk memilih menjalani PTT sebagai dokter umum di kawasan konservasi alam, Tambling, Lampung Barat.

Puskesmas di pedesaan kawasan Tambling ini sudah lama berdiri. Puskesmas ini merupakan puskesmas pembantu, cabang dari puskesmas pusat daerah Bengkunat, bahkan sebelum kawasan pedalaman hutan tropika ini menjadi area konservasi lingkungan. Namun jumlah tenaga medis masih terbatas, begitupun dengan fasilitas.

Kompas Female mendapat kesempatan bertemu langsung dengan tim medis dan penduduk setempat. Meski lebih banyak penduduk lelaki di desa tersebut, tak sedikit jumlah perempuan dan anak balita di salah satu desa, Pengekahan.

"Belum ada dokter spesialis di sini, khususnya untuk masalah reproduksi perempuan," papar dr Lia kepada saat kegiatan pelepasan Penyu oleh Puteri Indonesia 2009, bekerjasama dengan Artha Graha Peduli, Senin (29/3/2010) lalu.

Jumlah perawat juga masih minim. Puskesmas setempat hanya memiliki satu perawat laki-laki penduduk asli setempat, Agustinus. Untuk membantu kerjanya, dr Lia menjalankan kaderisasi kepada penduduk Pengekahan yang berminat menjadi tim medis. Yusnita Sari adalah salah satunya yang berminat. Meski hanya lulusan SD, kader perempuan ini dinilai dr Lia memiliki kemampuan yang bisa disejajarkan dengan perawat.

Tenaga medis masih sangat dibutuhkan di kawasan pedalaman seperti Tambling. Apalagi pelayanan kesehatan seperti KB menjadi kebutuhan utama, selain pencegahan maupun pengobatan penyakit paling umum diderita penduduk setempat, yakni malaria.

Tak mudah menjalani pilihan, meski adrenalin tertantang. Tak banyak juga perempuan kota yang bersedia ditempatkan jauh dari keluarga dan lengkapnya fasilitas kota. Kerjasama tim dan kebersamaan para perantau di Lampung Barat ini setidaknya menjadi bumbu lain yang menyenangkan hati, termasuk bagi dr Lia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com