Fortifikasi Kurangi Risiko Kematian

Jakarta, Kompas - Tambahan nutrisimikro dalam makanan bayi seperti susu dan bubur dapat meningkatkan kualitas kesehatan bayi secara signifikan sehingga angka kematian bayi juga diharapkan menurun.

Demikian diungkapkan Sunil Sazawal dari Departemen Kesehatan Internasional John Hopkins University, Jumat (23/4) di Jakarta.

Sunil mengatakan, prevalensi defisiensi beragam nutrisimikro sangat memengaruhi kesehatan anak karena berefek kepada sistem imun. Kandungan antioksidan pada sejumlah nutrisimikro berperan besar dalam pemeliharaan, regenerasi, dan penguatan sistem imun. Namun ditegaskan, ASI eksklusif tetap yang utama. Makanan yang difortifikasi dapat diberikan berdampingan dengan ASI atau setelah ASI selesai.

Lewat penelitiannya, Sunil membandingkan efek pemberian tambahan nutrisimikro pada susu terhadap 633 anak usia 1-3 tahun di populasi pinggiran Sangam Vihar, New Delhi, India.

Anak-anak itu dibagi menjadi dua kelompok, yakni yang minum susu dengan tambahan nutrisi dan yang minum susu tanpa tambahan apa pun selama satu tahun. Dalam penelitian itu susu ditambahkan dengan zinc (seng), iron (zat besi), Vitamin A, C, dan E, selenium, dan tembaga.

Ternyata terjadi penurunan risiko sakit pada yang mengonsumsi susu dengan fortifikasi. Diare, lebih rendah sekitar 18 persen, dan pneumonia lebih rendah sekitar 26 persen. Konsumsi antibiotik juga cenderung turun pada kelompok anak yang mengonsumsi susu fortifikasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, penyebab utama kematian anak balita ialah diare dan infeksi saluran pernapasan bawah. Sebanyak 19 persen oleh pneumonia dan 17 persen diare, dan 50 persen oleh kurang gizi. (INE)