Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Baik Vs Utang Buruk

Kompas.com - 15/06/2010, 11:21 WIB

KOMPAS.com — Rasanya sulit dipercaya jika ada manusia di dunia ini yang terbebas dari ikatan utang. Contohnya saja, membeli rumah yang membutuhkan dana besar sehingga memaksa kita untuk berutang. Belum lagi biaya anak sekolah hingga kuliah. Seringnya, kondisi semacam ini membuat utang sulit lepas dari tangan. Bagaimana mengatasinya?

Si utang baik
Bicara tentang utang, idealnya tak mencapai 36 persen dari penghasilan kotor Anda. Dan, patokan inilah yang biasanya dilihat oleh bank ketika akan meminjamkan dana besar, taruhlah untuk rumah.

Akan tetapi, tak bijak juga jika Anda menghindari utang karena berarti seluruh penghasilan akan tersedot untuk memenuhi kebutuhan berdana besar sehingga tak ada dana cadangan untuk keperluan darurat.

Jika begitu, apa yang harus dilakukan oleh pasangan ketika dihadapkan dengan utang?

Pertama, ketahui apa yang dimaksud dengan utang baik dan utang buruk. Definisi utang baik adalah segala sesuatu yang Anda butuhkan, tetapi belum bisa didapatkan, kecuali dengan menjual semua aset.

Contoh utang baik adalah membeli rumah. Alasannya, kecil kemungkinannya bisa melunasi pembelian rumah sekaligus. Namun, jangan terlalu ambisius dalam membeli rumah idaman, pastikan Anda telah menghitung secara finansial selama masa cicilan berlangsung. Yang jelas, semakin rendah pinjaman Anda, semakin singkat pula waktu mencicil.

Yang lainnya adalah membayar pendidikan tinggi untuk anak.

Daripada mengorbankan dana pensiun atau asuransi kesehatan, lebih baik Anda berutang (jika tak memiliki asuransi pendidikan). Sebab, pendidikan adalah investasi abadi dan suatu hari nanti akan menghasilkan lebih banyak lagi keuntungan material untuk sang buah hati.

Jenis utang baik lainnya yang bisa Anda ambil adalah investasi kendaraan bermotor, seperti mobil. Pertanyaannya adalah, jika Anda sudah mempunyai mobil, perlukah membeli mobil lain? Jawabannya ditentukan dari kondisi mobil yang dipakai. Jika memang sudah tua dan sering rusak, lebih baik jual dan investasikan dalam bentuk mobil yang lebih layak plus tidak rewel. Karena biaya perbaikan mobil memakan biaya besar, lho! Padahal, dananya bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain.

Awas utang buruk
Lantas, apa yang disebut dengan utang buruk? Ia adalah barang atau jasa yang sebenarnya tak diperlukan, tapi Anda menginginkannya, padahal penghasilan sama sekali tak mencukupi. Karakteristiknya adalah biasanya murni untuk konsumsi sesaat, membuat penghasilan bersih Anda menyusut, menghapus kemungkinan untuk investasi atau penghasilan yang lebih besar. Kasus terparah dari kasus ini adalah mismanajemen penggunaan kartu kredit yang biasanya berbunga tinggi.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com