Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citra Diri dalam Secangkir Teh

Kompas.com - 18/07/2010, 03:26 WIB

Daun teh boleh lokal. Namun, dengan mencampur berbagai bahan tertentu, ada sekitar 50 cita rasa teh yang disajikan di sini, seperti english breakfast dan earl grey yang banyak dikenal orang, hingga cita rasa khas Tea Addict, seperti earl of the orient atau pure nirvana yang merupakan campuran white tea dan oolong.

Meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat di kota besar menjadi peluang untuk mengemas teh sebagai minuman yang menyehatkan. Hal ini dilakukan Suwarni Widjaja (59) dengan membuka kedai teh Siang Ming Tea di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara. Siang Ming Tea, yang dibuka sejak tahun 1995, lebih banyak menjual berbagai jenis teh China, seperti green tea long chin, tung ting oolong, dan phu erl.

Suwarni yang hafal betul khasiat masing-masing jenis teh ini sering menjadi tempat konsultasi bagi pelanggannya. ”Pelanggan datang dengan berbagai macam keluhan. Lalu, saya menyediakan teh yang sesuai dengan mereka,” tutur Suwarni.

Modernisasi teh menjadi gaya hidup, menurut Pande Made Kutanegara, antropolog dari Universitas Gadjah Mada, merupakan bentuk revitalisasi budaya. Dalam hal ini adalah tradisi minum teh. ”Ketika tingkat hidup masyarakat semakin sejahtera, mereka selalu mencari cara untuk mengangkat tradisi dalam kehidupan modern,” kata Pande.

Ia menambahkan, revitalisasi ini bisa diterima masyarakat karena Indonesia memiliki sejarah panjang tentang teh. Sebagai salah satu negara penghasil teh terbesar di dunia, tradisi minum teh di Indonesia sudah dikenal sejak abad ke-17.

Teh dengan sejarah panjang di belakangnya ini memunculkan komunitas di dunia maya. Salah satu komunitas yang aktif adalah komunitas pencinta teh yang terbentuk tahun 2007. Anggotanya adalah para penikmat dan pencinta teh yang aktif berbagi informasi atau berdiskusi tentang teh.

Bambang Laresolo (45), salah satu anggota komunitas ini, sampai memiliki kedai teh sendiri di Jalan Taman Kencana, Bogor. Ia bercita-cita mengumpulkan berbagai jenis teh di dunia.

Toh, jauh sebelum ada gaya hidup ngeteh ala kota besar, tradisi minum teh di ruang publik ini sudah lebih seabad lalu dilakukan masyarakat Tegal, kota di pesisir utara Jawa Tengah. Di Tegal, ada istilah ”moci” yang artinya minum teh bersama- sama.

Kalau sudah menyebut kata ”moci”, itu berarti teh yang disajikan hari itu harus diseduh dalam poci gerabah. Sebagai pemanis teh yang rasanya sepet itu, disediakan gula batu. Kebiasaan ”moci” ini bisa ditemukan di penjuru kota Tegal.

Kegiatan minum teh bersama- sama ini, baik di kafe modern maupun di warung makan, kata Pande, bisa menjadi perekat sosial masyarakat yang sekarang ini mulai pudar. Ketika sedang ngeteh inilah, pengunjung merasakan suasana santai. ”Pada saat itu, masalah apa pun bisa dibicarakan dengan kepala dingin,” tuturnya.

Dengan teh, manusia dari segala lapisan bisa menjalin persahabatan sekaligus menikmati gaya hidup modern dari kelas lesehan sampai mal....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com