Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bir Pletok di Jalan Jaksa

Kompas.com - 31/07/2010, 04:09 WIB

Jakarta, Kompas - Festival Jajanan Betawi yang dibuka pada hari Jumat (30/7) mengawali Festival Jalan Jaksa 2010. Panitia menjadwalkan 40 stan yang menghadirkan aneka jajanan khas Betawi dalam kegiatan yang diselenggarakan di Jalan Jaksa, Kelurahan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Makanan Betawi yang ada di festival ini antara lain bir pletok dan selendang mayang. Ada pula gantungan kunci dan pensil bergambar ondel-ondel. Festival Jajanan Betawi digelar hingga hari Minggu (1/8).

Walaupun menggunakan nama Festival Jajanan Betawi, tidak semua stan menjual makanan Betawi. Makanan dari sejumlah daerah lain juga dijual, seperti sate padang, gudeg, soto lamongan, pempek, dan pecel madiun. Bahkan, ada juga pizza. Sejumlah stan masih kosong pada hari Jumat siang.

Hari Sabtu ini, Festival Jalan Jaksa 2010 bakal dibuka dan berlangsung hingga Minggu. Festival yang diselenggarakan ke-17 kalinya itu bakal menghadirkan sejumlah kesenian Betawi, seperti gambang kromong, tanjidor, marawis, dan ondel-ondel.

”Setiap hari, kegiatan dimulai sekitar pukul 09.00 sampai pukul 23.00,” kata Kepala Sudin Pariwisata Jakarta Pusat Triyugo Prasetyo.

Di Jakarta Utara

Akhir pekan ini juga akan digelar beberapa acara di Jakarta Utara. Di La Piazza Kelapa Gading, Fashion Market menggandeng 60 perancang mode, perajin batik, perajin tenun, butik busana muslim, perancang aksesori, dan sebagainya. General Manager Corporate Communication PT Summarecon Agung Tbk Cut Meutia menjelaskan, acara berlangsung hingga 1 Agustus. Tema yang diusung ialah ”Warna-Warni Bisnis Fashion Indonesia”.

Dalam acara ini ada pula pemecahan rekor Muri Kalung Terpanjang yang diikuti 22 perancang aksesori.

Tidak kalah menarik, Pemerintah Kota Jakarta Utara juga menggelar acara yang mengusung budaya masyarakat pesisir, yakni Nadran XI atau Pesta Laut 2010, bersama nelayan Cilincing, pada Sabtu dan Minggu ini.

Dalam pesta tersebut akan digelar rangkaian acara sakral, seperti pergelaran wayang kulit dan pemotongan kepala kerbau. Yang paling menarik dari pesta itu adalah pawai kapal yang diikuti 14 kelompok nelayan, rebutan air jamas atau air darah kerbau yang dianggap sebagai air berkah, dan gunungan untuk dilarung.

Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono mengatakan, pesta laut merupakan tradisi yang lahir dari masyarakat pesisir. ”Kegiatan ini untuk pelestarian budaya tradisional masyarakat nelayan dan menumbuhkan rasa cinta bahari,” kata Bambang.

Lebih jauh dikatakan, Nadran 2010 ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisata yang tentunya berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat pesisir. (ARN/ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com