Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Partner Bisnis Terburuk

Kompas.com - 24/08/2010, 11:50 WIB

KOMPAS.com - Ketika Anda ingin membangun usaha, Anda tentu membutuhkan rekan. Ia bisa datang dari keluarga, bisa pula dari teman yang memiliki kesamaan visi. Namun bahkan partner yang sudah sangat Anda kenal pun, bisa menggagalkan usaha Anda. Mengapa demikian? Boleh jadi karena ia terlalu menuntut sesuatu dari bisnis yang Anda jalankan.

Menurut Scott D. Gerber, CEO Gerber Entertainment dan kolumnis Young Entrepreneur, dari setiap kemitraan yang tumbuh subur, ada ribuan yang berjalan stagnan, bubar, tidak berfungsi, atau bahkan berakhir di pengadilan. Menuntut seorang partner untuk melakukan pekerjaan dasar saja bahkan bisa menyebabkan kemitraan menjadi bermasalah. Apakah Anda sudah menjalankan tugas Anda? Apakah Anda siap mempercayakan keamanan finansial Anda pada orang lain yang kepribadian, etos kerja, dan jiwa kewirausahaannya tidak teruji? Apakah ia memiliki visi yang sama dengan Anda, yaitu memberikan layanan terbaik untuk pelanggan, atau hanya ingin mencari keuntungan?

Sebelum Anda memutuskan memilih seseorang untuk menjadi partner usaha, simak beberapa tipe business partner terburuk yang sebaiknya dihindari.

Tipe karyawan
Mereka ini wirausahawan baru yang memiliki latar belakang kerja cukup baik. Namun mereka akan menuntut penghasilan yang cepat, mendapat penggantian biaya kesehatan, dan harus pulang ke rumah on time. Mereka tidak terlalu mandiri, dan tidak tahu bagaimana harus mengembangkan bisnis tanpa instruksi dari Anda. Selain itu, jika bisnis tidak segera memperlihatkan hasilnya, mereka mudah menyerah dan berniat kembali bekerja di kantor. Habis, mereka kan butuh uang untuk membayar dana pendidikan anak?

Tip: Orang yang ogah rugi, yang tidak ingin memprioritaskan bisnisnya, tidak akan menjadi partner yang produktif. Jangan mengambil risiko dengan mengajak seorang teman yang tidak bisa berkomitmen mengenai waktu, energi, dan keuangan. 

Tipe perfeksionis
Ia mau segalanya sempurna, sebelum menjadwalkan tanggal peluncuran produk secara resmi. Setiap saat ia akan meriset kompetitor, membangun studi-studi kasus di industri yang digelutinya, dan memperbaiki business plan-nya yang setebal 150 halaman. Orang yang perfeksionis ingin bisnis baru ini segera berjalan, tapi masih merasa ada sesuatu yang tidak berjalan baik. Ia akan mengadakan survei yang komprehensif dan mengirimkannya kepada kolega, teman-teman, dan keluarganya, untuk membantu mematangkan konsepnya. 

Tip: Perencanaan yang baik saat ini selalu lebih baik daripada perencanaan sempurna yang dilakukan belakangan. Jauhkan diri dari orang yang suka menunda-nunda pekerjaan.

Tipe "selalu benar"
Ia selalu menjadi orang pertama yang mengatakan bahwa ia tak pernah salah. Kalimat favoritnya adalah, "Kalau aku sih...." Ia jarang mendiskusikan proses pembuatan keputusannya karena ia menganggap diskusi kadangkala bisa melemahkan. Ia senang merendahkan partner yang tidak setuju dengan pendapatnya, dan membuat keputusan tanpa memberitahukannya. Lucunya, ketika rencananya tidak berjalan sesuai kehendaknya, orang ini akan menyalahkan orang lain.

Tip: Komunikasi adalah kunci kesuksesan kemitraan. Anda perlu mencari orang yang bisa bekerja sama, bukan diktator.

Tipe CEO
Orang bertipe CEO selalu terdorong untuk memberitahu siapapun bahwa ia seorang CEO, meskipun nilai perusahaannya lebih rendah daripada yang dia gambarkan dalam kartu namanya. Ia senang menghadiri jamuan makan, menulis namanya dengan font yang indah, dan menyimpan majalah-majalah otomotif yang glossy di atas meja yang terjangkau pandangan pelanggannya. Yang tidak disukainya hanya bekerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com