Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Jurus Memilih Saham

Kompas.com - 11/10/2010, 14:53 WIB

Kedua, cermati analisis teknikal dari masing-masing saham yang sudah Anda seleksi secara fundamental. Ini untuk memberikan informasi, kapan saham-saham tersebut mulai bisa Anda koleksi. Bagaimana caranya mencermati analisis teknikal? Banyak analis memberikan gambaran dalam bentuk grafik, bar chart, dan lain sebagainya, yang kemudian akan diimbuhi oleh rekomendasi buy, sell, hold, dan juga target price dari saham dimaksud.

Tidak ada yang keliru dari analisa semacam itu. Akan tetapi, tidak juga memberikan jaminan bahwa rekomendasi para analis itu akan jitu dan sesuai dengan kenyataan. Kenapa? Karena harga saham bukan terbentuk dari aspek fundamental saja, tetapi juga dari aspek sentimen pasar. Analisis teknikal menggambarkan terbentuknya sebuah harga yang dikaitkan dengan sentimen pasar pada saat itu. Contohnya, ketika krisis melanda pasar modal di tahun 2008, tidak peduli saham berfundamental bagus ataupun jelek, semuanya mengalami kejatuhan harga. Kenapa demikian? Karena hampir seluruh investor menjual sahamnya dan lebih suka memegang cash. Ini dipicu oleh rasa takut terhadap imbas krisis subprime mortgage yang melanda Amerika Serikat pada waktu itu. Itu berarti, harga yang digambarkan oleh teknikal analisis sangat dipengaruhi oleh suasana kebatinan atau psikologis investor, yang setiap saat bisa berubah.

Namun, lepas dari itu, analisis teknikal bisa memberikan sinyal beli atau sinyal jual dari suatu saham. Dan sinyal itu bisa Anda pertimbangkan untuk kapan membeli atau menjual saham. Bagaimana rumus sederhananya?

Seperti diuraikan tadi, banyak konsep yang mengulas soal teknikal analisis, tetapi konsep yang paling sederhana adalah harga saham diperkirakan akan naik kembali setelah menyentuh level paling dasar dari harga yang pernah terbentuk sebelumnya. Untuk mengetahui level dasar tersebut, cermati pergerakan harga saham tersebut dalam kurun waktu satu tahun atau enam bulan terakhir. Jika harga saat ini sudah di bawah pergerakan harga rata-ratanya, dan mulai mengalami peningkatan, maka itu bisa dianggap sebagai indikator untuk siap-siap membeli saham dimaksud. Selamat mencoba.

(Elvyn G Masassya, praktisi keuangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com