Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan "Tissue Bank" Temui Hambatan

Kompas.com - 12/10/2010, 07:43 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Tiga faktor utama menjadi penghalang perkembangan bank jaringan (tissue bank) untuk kepentingan medis di Indonesia, yakni keterbatasan sumber daya manusia, fasilitas, dan hambatan kebudayaan.

Pemimpin Instalasi Tissue Bank RSUP Dr. M. Djamil Padang, Menkher Manjas Ph.D, Senin (11/10) mengatakan hal itu menyebabkan belum maksimalnya pemanfaatan sel punca (stem cell) yang saat ini menjadi arus utama di dunia mengenai pemanfaatan bank jaringan untuk kepentingan medis.

Menkher mengatakan, saat ini di Indonesia baru bank Jaringan di RSUP Dr. Soetomo Surabaya yang tengah mencoba pemanfaatan sel punca untuk kepentingan tersebut. Padahal di luar negeri sudah maju sekali, kata Menkher yang juga ketua panitia pelaksana konferensi internasional ke-13 yang akan digelar Asosiasi Bank Jaringan Asia Pasifik di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 26-30 Oktober mendatang.

Khusus untuk bidang sumber daya manusia, Menkher mengatakan tenaga ahli dari Indonesia untuk bidang tersebut masih sangat sedikit. Hal itu tidak terlepas dari ketiadaan jurusan khusus mengenai bank jaringan di bidang kedokteran dari seluruh universitas di Indonesia.

Pengajar mata kuliah pakar patient safety Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, dr. Rima Semiarty MARS mengatakan, dalam perkuliahan memang tidak ada pembahasan secara khusus mengenai tissue bank. "Ya jadi hanya pengenalan luka terbuka seperti apa, bagaimana menanganinya. Padahal materi (kuliah) soal tissue bank ini sangat penting sekali, terutama untuk penyembuhan korban-korban di daerah bencana," kata Rima.  (INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com