Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerawat, Kapan Perlu ke Dokter?

Kompas.com - 15/11/2010, 10:56 WIB

Kompas.com — Jerawat bagi sebagian besar orang merupakan musibah bagi penampilan. Apalagi kalau semua produk obat jerawat di pasaran sudah dicoba, tetapi jerawat masih setia memenuhi wajah.

Meski lebih banyak diderita oleh remaja, ternyata 51 persen wanita berusia 20-29 tahun mengatakan masih diganggu oleh jerawat. Selebriti seperti Keira Knightley, Cameron Diaz, dan Katy Perry merupakan sebagian dari orang yang wajahnya tak luput dari gangguan jerawat.

Timbulnya jerawat merupakan hal yang wajar terjadi, khususnya pada usia remaja, di mana terjadi peningkatan hormon androgen yang meningkatkan kadar minyak. Secara medis, timbulnya jerawat ini disebabkan karena kelenjar yang memproduksi minyak tersumbat dan terkontaminasi oleh bakteri. Cari tahu fakta lain mengenai jerawat.

Kapan perlu ke dokter?
- Sebaiknya konsultasikan masalah jerawat Anda ke dokter kulit jika Anda sudah mencoba sedikitnya dua jenis obat jerawat tetapi tidak berhasil juga.

- Jika kondisi kulit memerah, perih, dan gatal.

- Jerawat meninggalkan bekas di wajah.

- Anda merasa terganggu oleh jerawat dan tidak bisa melakukan aktivitas harian secara normal.

Perlukah antibiotik?
Antibiotik sering diresepkan dokter untuk mengatasi jerawat karena mampu melawan bakteri yang terdapat dalam jerawat yang meradang sekaligus mengurangi pembengkakan dan kulit yang merah. Namun, antibiotik tidak dianjurkan untuk jerawat yang tidak meradang. Antibiotik juga tidak boleh dipakai untuk mengatasi komedo.

Mengapa obat jerawat bikin kulit kering?
Pengobatan yang membuat kulit terlihat kering tidak akan menyebabkan jerawat bertambah parah. Kulit yang mengering itu akan membantu menghilangkan lapisan minyak dan mengurangi sumbatan pada kulit.

Apakah stres sebabkan jerawat?
Ada beberapa riset yang mengaitkan jerawat dengan stres. Disebutkan bahwa stres akan meningkatkan kadar hormon steroid yang bisa memicu jerawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com