Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Seks Tentukan Jenis Kelamin Bayi?

Kompas.com - 29/12/2010, 11:38 WIB

Secara alamiah, perempuan memiliki kemungkinan hamil sekitar 20-25 persen dalam satu siklus usia 20-an tahun. Artinya, pada usia 20-an tahun, pada setiap siklus ovulasi, kemungkinan menjadi hamil adalah 20-25 persen.

Jenis kelamin sendiri sudah terbentuk sejak terjadinya penggabungan sel (fertilisasi) antara sel sperma dengan sel telur di saluran telur. Jadi, proses terjadinya manusia bukan di rahim, melainkan di ujung saluran telur yang disebut ampula tuba fallopi.

“Setelah pertemuan itu, boleh dibilang semua bahan dasar manusia sudah terbentuk. Terjadilah penggabungan kromosom ibu dan kromosom ayah, termasuk jenis kelamin juga akan terbentuk. Seandainya terjadi kelainan pun, sejak awal sudah bisa diketahui,” ujar Dr. Prima Progestian, Sp.OG.,  dari RSIA Muhammadiyah Taman Puring , Jakarta.

Setelah itu, sel yang sudah bergabung tadi masuk kembali dan menempel di rahim menjadi embrio. Atau sebaliknya, keluar lagi sebagai menstruasi. Apabila terjadi penggabungan antara sperma Y dengan sel telur X , maka akan menjadi janin laki-laki. Perempuan hanya membawa satu jenis kromosom (X), sedangkan laki-laki memiliki 2 jenis sperma yang membawa kromosom X dan Y.

Terkadang terjadi kegagalan pembentukan sperma. Misalnya, pada kejadian XO atau hanya membawa sperma X, sedangkan Y tidak terbentuk. Akhirnya, yang terjadi adalah anak perempuan yang tidak sempurna. Ada juga kelainan di mana kromosomnya berlebih atau kurang. Kelainan ini bisa memengaruhi pola penampilan seks. Misalnya, jika yang terjadi adalah XYY, bisa jadi yang muncul adalah anak yang sangat agresif. Di Amerika, penelitian biasanya dilakukan ke para bandit. “Ternyata ditemukan kromosom Y-nya berlebihan, sehingga mereka menjadi sangat agresif dan menimbulkan permasalahan sosial,” kata Prima melanjutkan.

Faktor yang sangat memengaruhi jenis kelamin bayi adalah faktor genetik. Sebagai contoh, di Amerika, ditemukan sebuah keluarga yang memiliki kecenderungan selalu melahirkan bayi laki-laki. Selama 200 tahun, keturunan keluarga tadi laki-laki semua. “Ini tergantung kekuatan atau jumlah sel sperma yang ada. Tapi secara umum, probabilitas jenis kelamin bayi adalah 50-50.”

Kedalaman Penetrasi Jadi, sebetulnya, bisa tidak sih, pasangan suami-istri memilih jenis kelamin bayi sesuai keinginan mereka? Banyak pendapat atau mitos yang menganjurkan trik tertentu agar diperoleh jenis kelamin bayi yang sesuai harapan, dari mulai posisi hubungan seks, makanan, dan sebagainya.

Metode yang sekarang banyak dipakai adalah metode yang ditemukan Dr. Landrum Shettles. Penulis buku How to Choose the Sex of Your Baby  ini menganalisis bahwa pH vagina berperan dalam proses pembuahan. PH yang semakin basa (alkalis) cenderung menghasilkan bayi berjenis kelamin laki-laki, sementara pH yang lebih asam (asiditas) sebaliknya. Dari dasar ini, kemudian diteliti dan dicari cara memperoleh suasana pH vagina yang diiinginkan.

Salah satunya adalah posisi hubungan seks. Agar menimbulkan suasana pH vagina yang basa, posisi hubungan seks yang dianjurkan adalah penetrasi semakin dalam ke arah serviks. “Ini bisa menimbulkan suasana basa, sementara penetrasi yang lebih ke arah luar, cenderung menciptakan suasana asam yang artinya peluang memperoleh anak perempuan lebih besar,” lanjut Prima.

Sementara untuk mengontrol dalam-tidaknya penetrasi, posisi yang dianjurkan adalah posisi misonaris untuk menciptakan pH asam, dan posisi rear-entry  untuk menciptakan pH basa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Macam Love Language dan Artinya, Kamu yang Mana? 

7 Macam Love Language dan Artinya, Kamu yang Mana? 

Feel Good
6 Cara Memakai Gua Sha agar Manfaatnya Maksimal

6 Cara Memakai Gua Sha agar Manfaatnya Maksimal

Look Good
Pijat Wajah dengan Gua Sha, Waspadai Risiko Ini

Pijat Wajah dengan Gua Sha, Waspadai Risiko Ini

Look Good
Berapa Kali Sehari Menggunakan Gua Sha?

Berapa Kali Sehari Menggunakan Gua Sha?

Look Good
Apa Itu Love Language?

Apa Itu Love Language?

Feel Good
Apakah Gua Sha Bisa Meniruskan Pipi?

Apakah Gua Sha Bisa Meniruskan Pipi?

Look Good
Kini Ada Pisau Lipat Swiss Army Tanpa Mata Pisau, Kenapa?

Kini Ada Pisau Lipat Swiss Army Tanpa Mata Pisau, Kenapa?

Look Good
Ketika Gaya Kampus Mengubah Cara Orang Berpakaian

Ketika Gaya Kampus Mengubah Cara Orang Berpakaian

Look Good
6 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar agar Tak Iritasi 

6 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar agar Tak Iritasi 

Look Good
4 Cara Membuat Masker Kopi untuk Wajah Sesuai Kondisi Kulit

4 Cara Membuat Masker Kopi untuk Wajah Sesuai Kondisi Kulit

Look Good
3 Tips Merawat Rambut Bercabang, Rutin Gunting Ujung Rambut

3 Tips Merawat Rambut Bercabang, Rutin Gunting Ujung Rambut

Look Good
5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami 

5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami 

Look Good
Apakah Kopi Dapat Menghilangkan Bulu Ketiak? 

Apakah Kopi Dapat Menghilangkan Bulu Ketiak? 

Feel Good
6 Tips Menghindari Rambut Rontok Saat Tidur

6 Tips Menghindari Rambut Rontok Saat Tidur

Look Good
Kunyit Bisa Menghilangkan Bulu Ketiak, Simak Caranya 

Kunyit Bisa Menghilangkan Bulu Ketiak, Simak Caranya 

Look Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com