Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurdin: ISL Masih Diminati

Kompas.com - 21/01/2011, 22:36 WIB

TABANAN, KOMPAS.com — Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mempertanyakan tudingan sejumlah pihak bahwa kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) diwarnai kecurangan. Sebab, menurutnya, ISL masih diminati suporter dan melahirkan pemain tim nasional dari kompetisi tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dalam pidato sambutannya pada pembukaan Kongres II yang digelar di Hotel Pan Pacific Nirwana Bali, Jumat (21/1/2011). Nurdin menilai bahwa nyatanya ada dua faktor yang membuat kompetisi ISL membawa dampak nyata.

"Pertama, faktor trust. Kita merasakan hampir setiap pekan penonton berbondong-bondong ke stadion. Jutaan pasang mata menonton ISL. Sponsor dan mitra kerja juga mulai meningkat," beber Nurdin.

Faktor kedua, kata Nurdin, kompetisi ISL melahirkan pemain-pemain berkualitas. "Sebuah fakta bahwa timnas menjadi perbincangan yang menarik. Ribuan penonton berbondong-bondong datang ke Stadion Gelora Bung Karno pada Piala AFF lalu. Oktovianus Maniani, Yongki Aribowo, dan Ahmad Bustomi berasal dari ISL," tukas Nurdin.

Terlepas dari itu, ISL masih diwarnai beberapa kasus kecurangan. Masih segar bagaimana Persib Bandung merasa dicurangi oleh wasit ketika ditundukkan Persisam Samarinda 0-1, Kamis (20/1/2011). Mereka juga mengancam akan hijrah ke Liga Primer Indonesia (LPI) bila ISL tidak mengalami perbaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com