Pembekuan Saraf, Alternatif Penghapus Keriput

Kompas.com - Kini ada alternatif baru menghapus keriput dalam sekejap yakni membekukan saraf di bagian wajah yang keriput. Jika metode ini disetujui oleh Food and Drug Administration, kelak akan menjadi alternatif suntik botox.

Dalam serangkaian uji klinik yang dilakukan, prosedur terbaru ini memiliki efikasi dan keamanan yang setara dengan teknik penghilangan keriput yang sudah lebih dulu dikenal seperti botox atau dysport.

Dalam prosedur yang disebut cyroneuromodulation ini dokter menggunakan jarum kecil yang disebut cyroprobes untuk mengantarkan rasa dingin ke bagian saraf, terutama di bagian dahi. Efek dingin ini kemudian membekukan saraf sehingga menghentikan sinyal saraf dan membuat otot yang menyebbakan garis kerutan menjadi rileks.

Walaupun saraf akan dengan cepat kembali pada temperatur tubuh normal, namun efek beku tadi akan "melukai" saraf sehingga hambatan sinyal tadi akan tetap tinggal beberapa lama.

"Teknik ini tidak akan merusak saraf secara permanen," kata Francis Palmer, peneliti dan direktur bedah plastik wajah dari sekolah kedokteran Universitas Southern California.

Akan tetapi para peneliti belum bisa memastikan berapa lama efek penghilangan keriput ini bisa bertahan. Namun hasilnya diperkirakan tak jauh beda jika dibandingkan dengan botox yang sanggup bertahan 3-4 bulan.

Teknik cyroneuromodulation ini dikerjakan selama 15 menit dengan anestesi lokal. Saat ini para peneliti masih fokus pada bagian dahi dan akan meneliti efektivitas teknik ini pada bagian wajah lainnya.

"Keunggulan dari teknik ini dibandingkan botox adalah bebas racun dan hasilnya langsung terlihat," kata Palmer. Ia menambahkan, prosedur ini nantinya tidak untuk menggantikan botox tapi sebagai alternatif untuk orang yang tidak mau disuntik atau racun.

"Botox dan Dysport memang mudah, cepat dan banyak diakui orang dalam kemampuannya menghapus kerut. Tapi ada beberapa efek samping dan tidak semua orang mau dalam tubuhnya disuntikkan racun Botulinum. Teknik cyroneuromodulation ini bisa jadi alternatif," kata Dr.Brian Zelickson, dokter kulit dari Universitas Minnesota.