Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiasati Rasa Bersalah yang Berlanjut

Kompas.com, 18 April 2011, 08:44 WIB
oleh ;Sawitri Supardi Sadarjoen/psikolog  

 

”Guilty feelings” adalah rasa bersalah yang mendalam pada diri pribadi seseorang yang biasanya berakar pada luka batin pada masa lalu yang dihayati seseorang serta berkembang ke arah rasa kurang percaya diri, rasa hampa, dan cemas berkelanjutan.

”Ibu, saya adalah dokter umum dan berniat untuk mengambil kesempatan pendidikan spesialisasi, tapi sejak 5 tahun terakhir ini saya sering dilanda rasa salah berlanjut, cemas, dan hal ini membuat saya menderita. Saat terserang rasa salah tersebut, perasaan terasa hampa, tidak punya arti, serta tidak ada harapan. Perasaan ini terkadang hilang, terutama saat saya bekerja, setelah jam kerja habis, kembali saya dilanda kecemasan, apa yang harus saya lakukan Bu?” tanya L (29).

Hasil anamnese eksploratif: Saya anak kedua dari dua bersaudara laki-laki, dari latar belakang etnik China. Hal yang menjadi pangkal masalah saya adalah kulit saya kecoklatan, sementara itu mata saya pun tidak sipit, padahal kakak saya kulitnya berwarna kuning dengan mata sipit. Akibat lanjutnya adalah saya sering diolok-olok sebagai anak pungut dan tamu yang berkunjung ke rumah akan langsung mengomentari warna kulit saya yang kecoklatan dengan ”kok, ini hitam kulitnya”.

Rupanya kakak saya memanfaatkan kelainan warna kulit ini untuk menekan saya. Dia selalu mengolok-olok saya, memerintah, memukul, dan menjaili, dengan tiba-tiba sambil jalan dia menendang kaki saya. Saya tidak berani melawan, apalagi badannya lebih besar dari saya, kebetulan prestasi sekolah kakak saat itu pun lebih baik sehingga menambah sebutan baru bagi saya, seperti si tolol, goblok.

Kakak sering mengancam, kalau saya mengadukan perlakuan terhadap saya kepada orangtua, saya akan merasakan hukuman fisik yang lebih berat. Jadi saya tidak berani mengadukannya kepada orangtua. Setelah saya masuk SMP, saya mulai berani keluar rumah dan bermain dengan teman sebaya, baik yang sesekolah ataupun teman luar sekolah. Perilaku saya jadi nakal, bolos, pulang malam, dan nilai sekolah saya pun semakin jeblok kecuali itu, saya menjadi pengguna narkoba.

Melihat perubahan perilaku saya, kedua orangtua saya pun semakin sering marah, memaki, dan mencerca saya, mengatakan saya anak liar, tidak tahu diri, tidak tahu berterima kasih dlsb. Kakak seolah dapat kesempatan ikut memaki dan mencerca. Saya benci sekali sama kakak, rasanya ingin saya menghantam dirinya, tapi tidak berani.

Namun, awal kelas 2 SMA, tiba-tiba saya menyadari kesalahan saya, saya berusaha lepas dari narkoba dengan bantuan seorang pembimbing agama, yang mampu membuat saya berniat keras melepas narkoba, sambil terus memperdalam pelajaran agama dan akhirnya saya mampu menyelesaikan studi di fakultas kedokteran dengan hasil yang cukup baik.

Saat ini saya baru saja menyelesaikan tugas sebagai dokter PTT di satu kepulauan di Indonesia bagian timur. Di sana saya benar-benar nyaman, penduduk sekeliling menghargai kerja saya, dan saya merasa berhasil menjalin relasi yang baik dengan penduduk setempat. Namun, serentak kembali ke kota lahir saya, perasaan rasa bersalah, hampa, rendah diri muncul lagi dan semakin hari terasa semakin berat.”

Ibu, kakak saya yang sejak masa anak-anak menyiksa lahir dan batin saya yang dinilai lingkungan ganteng, berpenampilan benar-benar China, pintar, juara kelas, ternyata tidak mampu menyelesaikan perguruan tingginya dan sekarang menjadi pedagang kecil, sementara kehidupan keluarganya masih ditunjang oleh kedua orangtua saya, demikian L mengakhiri ceritanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau