Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prita Hapsari, Si "Dokter Uang"

Kompas.com - 09/05/2011, 11:01 WIB

Sementara di Indonesia, perempuan yang memiliki penghasilan sendiri pun kadang lupa memikirkan masa pensiun dan lebih terpaku pada apa yang ada di depan mata. ”Bahkan tak sedikit yang membayangkan di masa tua hidupnya akan diurusi anak-anaknya,” kata Prita.

Dari pengalamannya menangani klien, Prita juga banyak berhadapan dengan istri yang setiap bulannya ”dijatah” suaminya. ”Umumnya mereka tidak pernah tahu berapa sebetulnya penghasilan suaminya. Pokoknya uang yang diberikan harus mencukupi seluruh kebutuhan yang ada,” katanya.

Silakan simak sarannya. Berapa pun jumlah uang yang dikelola oleh perempuan, apakah itu penghasilannya sendiri atau pemberian suami, ia tetap harus bisa menyisihkan uangnya untuk ditabung. Dan, buku tabungan itu harus atas nama istri.

”Ini namanya dana darurat yang tidak boleh diutak-atik. Jumlahnya sekitar 5 persen dari penerimaan bulanan,” jelas Prita.

”Tabungan itu beda lho dengan simpanan. Kalau tabungan, uang yang masuk berkali-kali, tapi yang keluar hanya sekali. Sedangkan simpanan, uang yang masuk sekali, yang keluar berkali-kali,” katanya.

Banting setir
Prita berhenti mengajar tari balet ketika ia menikah dan kemudian memiliki dua anak, Arzie (5) dan Nizieta (2). Ia juga mengundurkan diri dari PT IBM Indonesia dan kemudian mendirikan perusahaan sendiri.

Kesibukannya kini berganti sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan dosen tamu di Institut Teknologi Bandung School of Business Management; pengisi kolom di sejumlah majalah perempuan, mengelola blog seputar pengelolaan keuangan, pengisi talk show di radio dan televisi, juga sebagai Direktur ZAP Finance.

”Suami saya membebaskan saya untuk bekerja, namun dia meminta agar pengasuhan kedua anak tidak telantar. Alhamdulillah, dengan perusahaan sendiri saya bisa mengatur waktu dengan lebih mudah,” katanya.

Yang pasti, resep keuangan untuk para kliennya itu ia terapkan pada kehidupan rumah tangganya.

”Saya punya beberapa tabungan atas nama pribadi. Saya dan suami terbuka soal penghasilan masing-masing. Tapi, suami saya mengatakan, penghasilan suami seluruhnya untuk keluarga, sedangkan penghasilan saya silakan untuk diri saya sendiri...” katanya diiringi tawa berderai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com