Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahu Motif Batik "Selimut van Banten"?

Kompas.com - 30/07/2011, 17:42 WIB

Ia menambahkan, batik Banten ini berbeda dengan batik Jawa pada umumnya.

"Ada tiga perbedaan dengan batik Jawa, (yaitu) motif, warna, yang cenderung soft, (dan) ketiga filosofinya," ungkapnya.

Ia pun berusaha menjelaskan makna di balik sejumlah motif. "Motif kawangsan adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Wangsa dalam penyebaran agama Islam dan pemerintah di Banten," sebutnya.

Selimut

Setiap motif batik Banten yang baru diperkenalkan pada 2004 ini mempunyai makna atau filosofi. Saat ini, usaha batik Banten berada di bawah bimbingan Dinas Pariwisata Banten.

Ia menuturkan, batik tertua berada di Banten adalah motif selimut van Banten, yang berasal dari abad ke-14 dan ke-15. Batik Banten ini pun diproduksi dalam bentuk semi tulis.

"Semi antara cap dan tulis karena kalau tulis tidak terjangkau sama masyarakat," ujar Asep.

Alhasil, harga batik ini pun memang terjangkau. Untuk bahan katun dengan ukuran 2,5 meter, misalnya, dihargai Rp 100.000. Termahal dengan bahan ATBM seharga Rp 700.000.

"(Bahan) sutra harganya Rp 400.000," ujarnya sambil menyebutkan produksi per bulan bisa lebih dari 200 potong kain.

Tidak hanya sebatas penjualan, usaha batik Banten ini pun membuka kelas pelatihan bagi para pelajar dari TK hingga mahasiswa. Sementara ini, usaha yang dikerjakan oleh 30 pegawai ini belum sampai pada tahap ekspor. Sekalipun demikian, ia mengungkapkan, tidak jarang turis datang untuk membeli langsung ke galeri yang terletak di Jalan Bayangkara No 5, Kecamatan Cipocok, Serang, Banten, ini.

"Memang, galeri kami (hanya) sekitar 3 kilometer dari tempat penggalian arkeologi," kata Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com