Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Berpuasa dengan Tidak Terpaksa

Kompas.com - 31/07/2011, 03:38 WIB

Dengan menyadari bahwa selama puasa kita pasti akan lapar dan haus, puasa pun menjadi lebih ringan.

Saat menahan lapar dan haus, saat itu kita juga belajar menahan segala emosi dan melatih menahan diri.

Puasa juga menjadi latihan mengurangi sifat mudah marah, pemalas, mau menang sendiri, dan tidak mau mengerti kesulitan orangtua.

Dalam keadaan lapar dan haus, godaan untuk makan dan minum semakin besar. Kita pun terus membayangkan segala makanan dan minuman. Perut dalam keadaan kosong pasti membuat kita lemas dan mengantuk. Ini godaan yang lain-lain.

Kita boleh tidur sejenak, habis itu kita bisa melakukan hal-hal yang lebih berguna. Misalnya, membaca buku atau mengerjakan hal-hal kecil yang tidak terlalu menghabiskan tenaga.

Bila sepanjang siang hari dilewatkan dengan tidur, itu artinya kita masih belum puasa dengan benar. Kita sebaiknya tetap mengerjakan tugas dan kewajiban, tentu tidak sebanyak hari biasa.

Rasa lapar dapat menumbuhkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Pernah memerhatikan pengemis?

Kita hanya menahan lapar dan haus, nah mereka itu selalu kelaparan karena memang tidak ada yang dimakan. Keadaan kita yang lebih baik daripada mereka.

Kita menjadi lebih peka terhadap kesulitan orang lain, tahu tanggung jawab, dan menyayangi sesama.

 

Puasa juga mengistirahatkan alat pencernaan kita yang terdiri dari mulut, rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus dan usus besar .

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com