Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPATK: Tak Ada Dana ke Rekening Istri Muhaimin

Kompas.com - 10/09/2011, 13:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein mengaku pihaknya tak pernah menemukan transaksi aliran dana mencurigakan ke rekening istri dan adik ipar, serta orang dekat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Pengakuan itu pun menampik informasi yang dilontarkan adik kandung Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid, Lili Wahid, ihwal adanya aliran dana mencurigakan ke rekening ketiga orang tersebut.

"Pernyataan Lili Wahid tidak berdasar sama sekali atau tidak benar," kata Yunus lewat pesan singkatnya kepada wartawan, Sabtu (10/9/2011).

Sebelumnya diberitakan kepada wartawan di Gedung KPK, Jumat (9/9/2011) kemarin, Lili mengungkap adanya aliran dana mencurigakan senilai Rp 20 miliar terkait kasus suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin (Kemennakertrans). Dana tersebut mengalir ke rekening istri Muhaimin, Rustini Murtadho. Tak hanya ke Rustini, aliran dana sebesar itu juga mengalir ke beberapa pihak lain.

"Iparnya, termasuk orang dekat Muhaimin," tuturnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sosok ipar yang dimaksud Lili adalah Alam, adik ipar Muhaimin. Sementara itu, orang dekat Muhaimin adalah Fauzi, yang disebut-sebut sebagai kubu kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua sebagai staf pribadi Muhaimin.

Sayangnya, Lili enggan mengungkap siapa penggelontor dana sepanjang September 2009 hingga Mei 2011 ke Bank Mandiri, BCA dan BNI tersebut.

"Nanti saja. Pasti terbuka kok. Tunggu saja KPK," ujarnya.

Lili memang berharap, KPK dapat menelusuri temuan ini. Menurut Lili, sudah seharusnya KPK cepat merespons temuan ini dengan melakukan penelusuran. (Vanroy Pakpahan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com