Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telinga Berdenging, Awas Otitis!

Kompas.com - 19/11/2011, 19:41 WIB

Menurut Dr. Tri, radang telinga dapat dialami orang dewasa maupun anak-anak, tetapi kejadiannya lebih banyak dialami anak-anak, usia sekitar 5-10 tahun. Hampir 70 persen anak pernah mengalami radang telinga tengah dan tidak sedikit yang mengalami gangguan pendengaran akibat penanganan yang terlambat.

Radang telinga tengah atau otitis media akut (OMA) biasanya disertai demam dan telinga terasa penuh. Jika berlangsung dalam waktu lama, hingga menahun, akan berubah menjadi otitis media supuratif kronis (OMSK), yaitu radang kronis telinga tengah dengan adanya lubang (perforasi) pada gendang telinga (membran timpani).

"Dan riwayat keluarnya cairan (sekret) dari telinga (otorea) lebih dari dua bulan, balk terus-menerus atau hilang timbul," ungkap dokter spesialis otorhinolaryngology ini.

Adanya tekanan dari cairan yang terkumpul di gendang telinga akan menimbulkan demam tinggi, mual-mual, muntah, sakit kepala, dan selera makin menurun atau hilang. Keluarnya cairan kental dan lubang telinga menandai robeknya gendang telinga akibat tekanan cairan yang demikian kuat.

Namun, bila peradangan tersebut tidak disertai infeksi, bisa saja gangguan telinga ini hampir tanpa gejala. Gejalanya juga bisa berupa perasaan telinga seperti dipenuhi sesuatu.

"Bila ada infeksi, yang biasanya berasal dari infeksi saluran napas bagian atas, gejala yang muncul mirip flu biasa," tuturnya.

Radang telinga bagian luar umumnya disebabkan infeksi bakteri atau jamur. Bisa juga noninfeksi, misalnya karena iritasi, eksim di telinga, kecelakaan, atau trauma.

Sementara radang telinga bagian dalam seringkali karena penjalaran atau komplikasi dari radang telinga tengah. Infeksi di telinga tengah bisa menyebabkan rusaknya struktur telinga tengah dan lama-kelamaan akan menimbulkan komplikasi. Si penderita bisa mengalami pusing berputar dan infeksinya menyebar hingga ke otak.

Obat Tetes Antibiotika

Otitis media supuratif kronis (OMSK), yaitu komposisi kronik telinga yang disertai perforasi membran timpani dan keluar sekret secara terus menerus atau hilang-timbul, biasanya disertai gangguan pendengaran. Sebagian besar OMSK merupakan kelanjutan dari OMA dan sebagian kecil disebabkan perforasi membran timpani akibat trauma telinga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com