Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadya Saib, Kembangkan Sabun Berbahan Alami

Kompas.com - 01/12/2011, 10:18 WIB

Mereka juga membuat sapo dengan berbagai varian agar konsumen mendapatkan lebih banyak pilihan. Berawal dari sabun kastil yang 100 persen zaitun, mereka kini mengembangkan sabun yang menggunakan ekstrak teh hijau, kunyit, apel, dan belakangan ini mawar. Untuk yang terakhir ini, mereka bekerja sama dengan petani bunga mawar di Lembang, Kabupaten Bandung.

Untuk bunga mawar, Nadya hanya mengambil aromanya. Dari penelitian lanjutan, air mawar ternyata bisa digunakan untuk formula sabun. Nadya kembali mendatangi petani mawar yang jumlahnya sekitar 25-an orang, sambil membawa sabun natural berbahan mawar. "Saya jelaskan, bunga mawar bisa punya nilai ekonomis tinggi. Caranya dengan menjadikannya bahan sabun. Saya sampaikan, dengan penghasilan yang bagus, mereka bisa menyekolahkan anak-anaknya," katanya.

Berkat pendekatan yang tepat, para petani tidak menolak kehadiran tim Nadya. Sebaliknya, mereka menerima dengan tangan terbuka. Pertengahan tahun lalu, Wangsa Jelita melakukan workshop membuat sabun natural dengan salah satu bahan bunga mawar. Lewat beberapa kali ujicoba, para petani sudah sanggup memproduksi sendiri. Wangsa Jelita lalu membantu pemasarannya.

Langkah-langkah Nadya mengembangkan usaha sabun natural ini mendapat ganjaran salah satu penghargaan International Young Creative Entrepreneur (IYCE) 2010 dari British Council. Sebagai hadiahnya, Nadya menerima bantuan modal sebesar Rp 100 juta untuk mengembangkan usaha. Bantuan ini digunakannya untuk pelatihan petani, persiapan pemasaran, juga operasional.

Ke depan, Nadya berniat melakukan diversifikasi usaha, tapi tetap ke produk kecantikan. Ia juga bekerja sama dengan British Council fokus untuk membantu petani bunga. Di luar urusan bisnis, Nadya aktif menjadi pembicara­ dan memberikan kuliah umum pada workshop maupun seminar­ tentang entrepreneurship

(Tabloid NOVA/Henry Ismono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com