Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreatif dan Inovatif Bersama Sahabat Wanita

Kompas.com - 14/12/2011, 17:24 WIB

KOMPAS.com - Perempuan, terutama di pedesaan, tak sepenuhnya menyadari dalam dirinya memilik potensi lebih dari ibu rumah tangga. Tak sedikit perempuan yang masih perlu diingatkan, bahwa ia adalah pribadi yang produktif. Perempuan teruji mampu menjalankan berbagai tanggung jawab, bukan sekadar untuk dirinya, namun juga untuk keluarga.

Mengenali potensi dan mengubah mindset untuk menjadi perempuan yang lebih teredukasi menjadi sasaran utama organisasi sosial, Sahabat Wanita. Putera Sampoerna Foundation memayungi Sahabat Wanita yang didirikan sejak 2009 lalu ini.

Misinya, mengedukasi perempuan untuk lebih berdaya, atas dirinya, keluarganya, mengubah pola pikir selangkah lebih maju, juga berdaya dan mandiri secara finansial. Karenanya organisasi ini menggalakkan pelatihan demi pelatihan, dan program pembangunan ekonomi di pedesaan, fokus pada kaum hawa. Kesetaraan pun dapat terwujud ketika perempuan juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk mandiri secara ekonomi, dan mendapatkan akses pengetahuan dan keterampilan.

Dekat dengan Anda
Bicara mengenai perempuan di pedesaan, tak perlu membayangkan sebuah desa yang ditempuh belasan jam ke seberang pulau. Tak jauh dari hiruk pikuk kota Jakarta. Dengan hanya beberapa jam berkendara dari pusat bisnis Jakarta, Anda dapat menemukan pedesaan, dengan perempuan yang membutuhkan bantuan mendapatkan akses untuk mengembangkan dirinya.

Desa Rancamalang, Kadusirung, Tangerang hanya berjarak 30 menit berkendara dari stasiun Serpong atau perumahan dan sentra bisnis Gading Serpong, Tangerang, Banten. Jika Anda berkendara dari pusat bisnis dan gaya hidup di Jalan Sudirman, Jakarta, Anda dapat mencapai desa ini 1-2 jam.

Sahabat Wanita memilih desa ini sebagai salah satu binaannya. Lahan kosong sewaan seluas kurang lebih 800 meterpersegi menjadi lebih produktif melalui program pemberdayaan perempuan di Sahabat Wanita Community Learning Center (CLC). Sebuah rumah sederhana yang menjadi rumah bersama kaum hawa yang ingin maju mengembangkan dirinya dan meningkatkan ekonomi keluarga. Rumah berhalaman luas ini memiliki saung, tempat ibu rumah tangga menerima pelatihan berbagai keterampilan bernilai ekonomi.

"Rencananya, di lahan kosong yang masih ada akan dikembangkan budidaya jamur kuping, tanaman obat keluarga, ternak kambing dan ikan lele. Pelatihan akan diberikan kepada perempuan di desa ini untuk mengembangkan sejumlah program tersebut. Selain keterampilan daur ulang yang sudah berjalan tiga kali pertemuan. Para perempuan di desa ini nantinya dapat memilih, kegiatan apa yang mereka minati," jelas Tengku Havid Ridwansyah, Membership Manager Sahabat Wanita saat ditemui Kompas Female di CLC Rancamalang, Tangerang, Banten, Rabu (14/12/2011).

Havid mengatakan, CLC fokus untuk memberikan pelatihan untuk merubah mindset, meningkatkan wawasan, dan meningkatkan ekonomi keluarga, menyasar kaum perempuan usia 18-55 tahun.

Sejauh ini, CLC telah mengadakan tiga kali pelatihan keterampilan membuat kerajinan daur ulang dari plastik dan limbah kain atau perca. Satu kali pelatihan memakan waktu 2-3 jam, melibatkan 20-30 peserta.

Mindset

Apapun kebaikan yang Anda ingin bagi kepada mereka yang membutuhkan, takkan berdampak maksimal jika belum munculnya kesadaran dan perubahan cara pandang. Perubahan mindset menjadi tantangan bagi Sahabat Wanita untuk dapat mengaplikasikan berbagai program berdaya guna.

"Setiap daerah memilih kebutuhan yang berbeda. Di Tangerang, lebih banyak perempuan petani atau pemilik warung kelontong, sementara laki-laki bekerja sebagai buruh dan juga petani. Mereka juga punya lahan kosong yang dapat mereka manfaatkan untuk menghasilkan uang dengan bercocok tanam. Namun, hasil yang mereka dapatkan tak seberapa," kata Havid.

Perubahan mindset menjadi kunci agar perempuan mampu berdaya lebih maksimal. Perempuan harus lebih kreatif dan memiliki inovasi, ini fokus utamanya saat mengubah pola pikir seseorang untuk lebih maju, lanjut Havid.

Pengembangan ekonomi mikro menjadi cara jika ingin perempuan berdaya. Di desa Rancamalang, kaum perempuan nyaman dengan berdagang membuka warung, sesuai kemampuan dan kebutuhannya. Mereka pun mulai tertarik menciptakan produk aksesori menggunakan teknik daur ulang dari plastik dan perca. Karenanya, Sahabat Wanita fokus pada bidang yang diminati ini.

"Saat ini Sahabat Wanita memiliki empat CLC di Tangerang, Jember, Jombang, Pemekasan. Akan ada tambahan tiga CLC lagi tahun 2012," kata Havid kepada Kompas Female.

Anda pun dapat ambil bagian untuk berbagi dan menjadi sahabat bagi kaum perempuan. Jika rasa peduli dari dalam diri Anda begitu kuat, dan membuat Anda tergerak untuk berbagi, Sahabat Wanita terbuka untuk itu.

"Sahabat Wanita terbuka untuk kontribusi apa pun selama ada nilai tambah bagi para perempuan di desa. Bisa berupa keahlian yang ingin dibagi dan sesuai dengan kebutuhan. Bisa juga membantu para perempuan desa untuk memasarkan produk kerajinan daur ulang mereka misalnya," tandas Havid.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com