Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Para Toilet di Gedung Rakyat Itu

Kompas.com - 09/01/2012, 16:34 WIB

Mungkin karena sejak tadi terfokus pada coretan-coretan dinding penuh makna. Atau mungkin saja masalah pencernaan ini adalah manifestasi akhir dari persoalan kehidupan yang saya hadapi sebagaimana pendapat Nietzsche. Aha, lagi-lagi saya terperosok dalam perangkap kata-kata di dinding itu. Lekas saya berkonsentrasi untuk menyelesaikan ritual pelepasan biologis. Tak mau lagi berapologi tentang kumpulan aksara yang telah membuat saya tidak hanya terperangkap dalam kata-katanya, melainkan juga secara teknis telah terperangkap dalam toilet itu.

Dari luar toilet, terdengar sayup-sayup dalil Nietzsche, “there are no facts in themselves for a sense must always be projected into them before there can be facts” (tidak ada kenyataan dalam dirinya sendiri karena sebuah makna selalu diproyeksikan dalam diri mereka sebelum menjadi kenyataan). Kemudian Derrida melanjutkan, “Tidak ada kenyataan yang bukan merupakan tulisan yang menyajikan perbedaan.”

Akhirnya, saya pun keluar dari toilet itu dengan memahami beberapa fakta yang tersirat dari dinding toilet: (1) ternyata pertanyaan mengenai eksistensi manusia memang selalu menjadi perdebatan bahkan sampai di toilet sekalipun, (2) toilet adalah tempat di mana kebenaran yang tersembunyi/disembunyikan bisa terungkap, (3) apapun strata sosialnya, manusia memiliki derajat yang sama di dalam toilet, dan (4) toilet adalah ‘dunia kejujuran’, dimana manusia pendusta sekalipun, sengaja atau tak sengaja, bisa jujur sejujur-jujurnya.

--hz--
Manado, 2010
*Toilette der Toten Philosophen (Jerman) = Toilet tempat arwah para filsuf. Tulisan ini hanyalah reinterpretasi dari berbagai tulisan-tulisan serupa.
Haz Algebra tinggal di Manado. Bergiat di Komunitas Bibir Pena dan Komunitas Dialog Peradaban L’Nous (Philosophy, Art & Science).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com