Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Amerika Dipamerkan di Indonesia

Kompas.com - 23/02/2012, 09:33 WIB

KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan, batik memang berada di puncak kejayaannya. Hal ini terlihat dari maraknya desainer yang mengusung koleksi busana dan aksesori berbahan dasar batik. Hebatnya, batik ternyata tak hanya populer di Indonesia saja, tapi juga di berbagai belahan dunia lainnya. Salah satunya di Amerika.

Untuk memperkenalkan lebih jauh tentang batik Indonesia, duta besar Indonesia untuk Amerika, Dino Patti Djalal, menggagas sebuah kompetisi bertajuk "American Batik Design Competition" di Amerika.

"Kompetisi ini merupakan pilot project untuk merangsang minat masyarakat Amerika terhadap batik Indonesia. Ketika kompetisi ini diadakan, mereka ternyata sangat antusias untuk mengikutinya," ungkap Dino kepada Kompas Female, di sela-sela acara "American Batik Exhibition" di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, Selasa (21/2/2012) lalu.

American Batik Exhibition ini diadakan oleh KBRI Washington DC sejak tahun 2011 lalu, dan bertujuan untuk mempromosikan batik sebagai budaya Indonesia yang mendunia, dan mampu berakulturasi dengan budaya negara lain. Dalam kompetisi ini, para fashion dan desainer grafis Amerika diberi peluang untuk merancang batik bergaya Amerika yang tetap mengandung unsur batik Indonesia.

Senada dengan Dino, Nia Fliam Ismoyo, warga negara Amerika yang telah mendalami seni batik di Indonesia selama 29 tahun, mengungkapkan, batik Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi dunia, termasuk Amerika. "Batik merupakan fashion statement dan kultur budaya Indonesia yang sangat populer di Amerika. Hal ini harus dijaga dan dipertahankan oleh Indonesia agar tak hilang, dan bukan tak mungkin bisa menjadi tren mode dunia, seperti yang banyak dipakai selebriti Hollywood," ungkap Nia kepada Kompas Female.

Kompetisi yang digelar di berbagai kota di Amerika seperti di Washington DC, New York, San Francisco, Los Angeles, Houston, dan Chicago ini, ternyata memicu kreativitas desainer Amerika untuk menghasilkan sentuhan corak, motif, dan nilai-nilai Amerika. Tanpa bermaksud "mengganggu" nilai-nilai batik khas Indonesia, batik Amerika ini mengambil unsur budaya Amerika untuk menghadirkan kreasi baru dalam batik. Sebelum mereka menggambar motifnya, mereka sudah diberi penjelasan tentang batik Indonesia dan proses pembuatannya.

Proses kompetisi batik Amerika ini dihadirkan dalam kategori lomba membuat desain batik di atas kertas, dan bukan menggambarnya langsung di kain dengan canting dan malam. "Proses pembuatan batik secara keseluruhan membutuhkan waktu yang lama dan panjang, jadi yang diperlombakan hanyalah mendesain batik," tukas Dino.

Semua motif rancangan peserta kemudian diwujudkan dalam bentuk kain batik yang sebenarnya oleh Brahma Tirta Sari Batik Studio di Yogyakarta. Dari sekitar ratusan desain motif batik Amerika, ada sembilan orang Amerika yang akhirnya terpilih untuk menjadi pemenang kompetisi ini. Mereka mendapatkan kesempatan untuk bertandang ke Indonesia untuk mempelajari batik secara utuh di Yogyakarta selama 2-3 minggu.

American Batik Exhibition berlangsung di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, pada 22 Februari - 4 Maret 2012, dan di Museum Tekstil Indonesia pada 6-31 Maret 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com