Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengembangkan "Growth Mindset"

Kompas.com - 09/03/2012, 10:49 WIB

Kabar gembiranya, kita sebenarnya bisa memutarbalik mindset kita. Problem mindset ini, karena adanya di pikiran, juga bisa dengan mudah kita belokkan. Anak-anak yang diyakinkan bahwa mereka bisa mengembangkan kapasitasnya, ternyata lebih berprestasi daripada anak-anak yang sering hanya dinilai pintar. Anak-anak yang ketika mengerjakan puzzle selalu mencoba cara yang sama, bisa dipengaruhi untuk mencari jalan lain. Mahasiswa yang tidak berani memelajari bahasa asing baru, bisa diyakinkan bahwa ada saja mahasiswa lain yang berani belajar bahasa Korea, misalnya dari titik nol.

Hanya dengan growth mindset kita bisa mengembangkan sumber daya manusia di perusahaan. Kita tidak bisa terpaku pada hasil psikotesnya pada waktu direkrut, namun kita perlu meyakini bahwa perekrutannya adalah awal dari pertumbuhan kariernya. Dengan demikian goal atau target yang tinggi akan dipandangnya sebagai sasaran demi pertumbuhannya, dan bukan sebagai momok yang menakutkan.

Mengindrai mindset sendiri
Banyak orang tidak menyadari mindset-nya sendiri. Bahkan, banyak orang membantah bila diingatkan bahwa isi pikirannyanya menghambat kesuksesannya. Padahal, semakin orang tidak menyadari bahwa pendekatan dan upayanya dipengaruhi jalan pikirannya, semakin ia tidak bisa mengkontrol mindset-nya.

Bila kita mencoba hening, sebenarnya isi pikiran dan katahati kita bisa kita dengarkan. Saat menghadapi tantangan, apakah kita berpikir, “Jangan-jangan gagal nih”, atau “Pasti gagal... pasti gagal”, atau, ”Dasar....”. Bila self talk ini kita sadari, kita bisa menghambatnya, dan bahkan mengatakan pada diri sendiri: “Ini belum terlambat, kamu bisa!”.

Orang dengan mindset "fixed" terkadang sampai percaya bahwa mereka tidak punya pilihan. Padahal, sekecil apapun dampak dari tindakan, jarang sekali orang yang betul-betul dihadapkan pada tidak adanya pilihan. Growth mindset akan memerangi ketidakyakinan  dan pesimisme, sebagaimana kita yakin akan terbitnya matahari esok pagi.

Bila kita peka terhadap "fixed mindset" kita, kita bisa mendorong diri untuk berbuat dan berkembang. Kesulitan harus kita rangkul sepenuh hati. Kegagalan perlu diresapi sambil kita mendengarkan kritik, sehingga kita pun kuat untuk bergerak maju. Ingat, "Basketball wasn't easy for Michael Jordan and science wasn't easy for Thomas Edison".

(Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com