Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulam, Fashion dan Perempuan

Kompas.com - 11/04/2012, 11:20 WIB

Perajin di daerah juga tak kalah kreatif, mengenalkan sulam melalui berbagai produk fashion siap pakai. Meski sejumlah kendala masih dialami, terutama terkait pencitraan tentang sulam.

"Anak-anak muda masih memakai sulam tapi itu norak. Sulam tapis biasa dipakai untuk acara adat, dan modelnya memang tak banyak berkembang. Perajin masih kurang kreatif mengembangkan tapis, dan sulam ini masih dianggap barang mewah. Padahal sebenarnya sulam tapis boleh dan bisa dikembangkan, misalnya menjadi tas, dan aksesori lainnya," jelas Sri Nur Laila, perajin dan pengusaha sulam dari Lampung saat berbincang dengan Kompas Female di Jakarta.

Kreativitas

Ibu Negara Ani Yudhoyono memberikan contoh, bagaimana sulam dapat menjadi virus budaya dan bernilai ekonomi tinggi.

"Maryati Affandi melakukan pendekatan melukis dengan sulam. Ia menggunakan benang dan jarum sebagai pengganti kuas dan cat, menciptakan lukisan sulam. Teknik ini berkembang dan maju di Korea, Jepang, dan Tiongkok," jelasnya saat meresmikan peluncuran buku referensi dan inspirasi sulam nusantara.

Lain lagi dengan pengembangan sulam pita di Surabaya. Kegiatan ekonomi kreatif yang dilakukan di Kampung 1001 Malam di Tambak Sari, Surabaya juga bisa menjadi contoh yang disebutkannya. "Dengan kemauan, kerja keras, dan kebersamaan, sulam dari kampung di Surabaya ini sudah dikenal di luar negeri," ungkapnya.

Menurut Ibu Negara, tahun 2012 dapat menjadi momentum bagi berbagai pihak untuk meningkatkan citra sulam.

"Festival Sulam Bordir se-ASEAN akan berlangsung di Bukit Tinggi pada Oktober 2012. Sepuluh negara ASEAN akan hadir, termasuk delegasi dari India, Jepang, Korea, dan Tiongkok. Ini dapat menjadi momen untuk meningkatkan image sulam, menunjukkan Indonesia terdepan dari ASEAN," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com