Denny menambahkan, kebutuhan pakan ikan dan udang terus meningkat. Tahun lalu, kebutuhan pakan naik 12 persen. Akan tetapi, suplai bahan baku pakan relatif stagnan, tidak sebanding dengan kenaikan konsumsi pakan dunia.
Harga pakan dari dalam negeri saat ini berkisar Rp 11.000-
Karena itu, Denny meminta pabrik pakan untuk kreatif mencari bahan baku alternatif yang murah agar bisa menekan kenaikan harga pakan.
Secara terpisah, Ketua Shrimp Club Indonesia Iwan Sutanto mengemukakan, harga pakan ikan di Indonesia sudah sangat mahal dan tidak kompetitif ketimbang negara-negara lain.
Ia mencontohkan, di China dan Thailand, harga pakan dengan kadar protein 34 persen rata-rata 0,9 dollar AS per kilogram atau setara Rp 8.500 per kilogram. Di Filipina, harga pakan ikan sekitar 1 dollar AS per kilogram dengan kadar protein yang sama.
Harga tepung ikan di sejumlah negara lain juga naik, tetapi efisiensi produksi menopang pabrikan untuk tak menaikkan harga. ”Pabrikan seharusnya lebih kreatif mencari alternatif bahan baku agar tidak membebani pembudidaya dengan kenaikan harga pakan,” ujarnya.