Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah, Antara Ada dan Tiada

Kompas.com - 27/06/2012, 09:32 WIB

Dipandang aneh
Peran ayah dalam pengasuhan anak tidak bisa diremehkan. Irwan, penggerak Sahabat Ayah—lembaga yang mendorong keterlibatan ayah dalam mengasuh anak—mengatakan, kehadiran ayah secara fisik dan psikologis memberikan stimulus maskulin pada anak. ”Kalau ayah tidak hadir secara psikologis, terutama pada anak usia 0-2 tahun, memori tentang sosok ayah bisa tidak ada."

Pentingnya peran ayah juga digarisbawahi sebuah penelitian internasional yang dimuat situs artikel sains, Science Daily edisi 12 Juni 2012. Penelitian menyebutkan, kasih sayang ayah sama penting—bahkan bisa lebih penting—dengan kasih sayang ibu dalam pembentukan kepribadian anak.

Mengapa bisa begitu? Sebab anak- anak menaruh perhatian kepada orangtua yang mereka anggap memiliki kekuatan interpersonal dan prestise lebih besar. Karena ayah sering kali dianggap punya prestise lebih tinggi daripada ibu, ayahlah yang lebih berpengaruh dalam hidup anak.

Penelitian yang melibatkan 10.000 peserta di beberapa negara ini juga menemukan, anak yang mengalami penolakan dari orangtuanya cenderung agresif, mudah cemas, dan penuh permusuhan. Luka karena penolakan yang terjadi di masa kanak- kanak cenderung bertahan hingga dewasa. Efek lanjutannya, ketika dewasa, mereka sulit membina hubungan yang dilandasi rasa percaya kepada orang lain.

Irwan melihat masyarakat Indonesia secara umum masih menganggap pengasuhan dan pendidikan anak adalah tanggung jawab perempuan (ibu). Hasil penelitian yang pernah dia lakukan di empat provinsi menunjukkan, anak kebanyakan hanya diasuh ibunya. Ayah umumnya hadir secara fisik, tetapi tidak secara psikologis. ”Ayah itu sosok yang antara ada dan tiada buat anak,” katanya. Ketika anak mulai mengikuti pendidikan usia dini, pengajarnya pun hampir 100 persen perempuan.

Anton dan Hendro juga merasakan, masyarakat belum terlalu siap menerima ayah yang berperan dalam pengurusan anak. Anton menceritakan, dia sering dikasihani orang ketika mengurus anak hingga ke urusan popok. ”Mereka pasti tanya, ’Memang ibunya ke mana, kok sampai ngurus anak sendirian?’.”

Hendro bahkan dikira baru dicerai istrinya ketika sedang mengasuh anak sendirian. Aduh bapak...!

(Budi Suwarna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com