PHNOM PENH, SENIN -
Sejak pertama kali terungkap pertengahan April lalu, penyakit menular, yang diduga disebabkan oleh virus penyebab penyakit tangan, kaki, dan mulut, itu dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 52 anak dari 59 kasus yang terdeteksi.
Akan tetapi, menurut dokter anak Beat Richner dari Rumah Sakit Anak Kantha Bopha milik sebuah yayasan amal di Kamboja, Senin (9/7), jumlah korban tewas yang mereka data jauh lebih besar.
Rumah sakit itu mencatat korban tewas mencapai 64 orang anak, dengan hanya dua anak lain yang berhasil selamat dari kematian.
”Dari hasil pemeriksaan laboratorium pada semua contoh, ditemukan proporsi signifikan infeksi Enterovirus 71 (EV-71),” ujar Nima Asgari, spesialis kesehatan masyarakat WHO di Kamboja.
Jenis galur (strain) virus itulah yang menurut Asgari menyebabkan penyakit tangan, kaki, dan mulut yang mudah menular dan sekarang menjadi mematikan.
Meski telah berhasil mengidentifikasi jenis virus penyebab penyakit misterius itu, Asgari mengingatkan, proses pemeriksaan lebih lanjut masih harus dilakukan.
Hal itu terutama untuk memastikan bahwa korban tewas bukan karena terinfeksi jenis virus selain EV-71.
”Temuan kali ini sangat signifikan dan cukup mengungkap misteri seputar kejadian selama ini,” kata Asgari.
Richner, orang yang pertama kali membunyikan alarm peringatan berjangkitnya penyakit menular mematikan tersebut, membenarkan pernyataan Asgari.
Menurut dia, sebanyak 15 pasien dari total 24 pasien yang
”Sekarang kita harus mencari tahu apa sebenarnya yang menyebabkan komplikasi mematikan di paru-paru terjadi. Apakah ada faktor beracun lain yang ikut bermain?” papar Richner dalam surat elektronik kepada media massa, Minggu.
Fakta kalau penyakit ini menyebabkan sejumlah kematian, terutama di kalangan anak-anak di Kamboja, telah memicu kecemasan dan ketakutan warga di negeri itu.
Dari sejumlah laporan diketahui, penderita mengalami sejumlah gejala, seperti demam tinggi yang kemudian diikuti penurunan hingga kegagalan fungsi pernapasan.
Tidak hanya itu, penyakit tangan, kaki, dan mulut yang mematikan tersebut juga relatif mudah menular.
Penyakit itu menyebar lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kotoran si penderita. Oleh karena itu, cara pencegahan paling efektif adalah menjaga kebersihan tubuh.