Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Penyakit Paling Banyak Sebabkan Kematian

Kompas.com - 07/09/2012, 15:01 WIB
Indira Permanasari S

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Empat penyakit tidak menular paling banyak menyebabkan kematian di Asia Tenggara. Untuk mengurangi kematian dan kesakitan akibat penyakit -penyakit tersebut, diperlukan kerja sama lintas sektor.   

"Penyakit pembuluh darah (contohnya sakit jantung dan stroke) , penyakit kanker, diabetes, dan paru kronis menjadi penyebab sekitar 80 persen kematian akibat penyakit tidak menular di Asia Tenggara," ujar Regu Garg, selaku Penasihat Regional Penyakit Tidak Menular WHO South East Asia Regional Office, Regu Garg, dalam media briefing terkait acara 65th Session of the WHO Regional Committee for South East Asia , Jumat (7/9).

Beberapa faktor risiko bersama penyakit-penyakit ini ialah merokok, diet tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol. Regu mengatakan, penyakit tidak menular tidak hanya persoalan kesehatan, tetapi juga memberi dampak serius kepada ekonomi dan pembangunan.

Dia mengatakan, dalam mengatasi masalah penyakit tidak menular yang bebannya besar itu dibutuhkan kerja sama lintas sektor. Sebagai contoh, kementerian olah raga  dapat menyiapkan sarana dan fasilitas untuk warga berolah raga. Kementerian informasi dapat mengatur iklan dan promosi makanan tinggi gula, garam, dan lemak yang berdampak buruk bagi kesehatan anak. "Anak mudah terpengaruh iklan sehingga menginginkan makanan-makanan itu. Anak yang obesitas merupakan calon-calon penderita penyakit tidak menular," paparnya.

Dia juga menekankan pentingnya pengendalian konsumsi rokok mengingat rokok merupakan satu-satunya faktor bersama dari empat penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar. Pemerintah Thailand mengendalikan penggunaan tembakau lewat beragam aturan. "Hasilnya, kasus penyakit tidak menularnya juga berkurang," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com