Memahami Kesempurnaan dari Kekurangan Fisik 3 Perempuan

Selain aktif berkampanye pada organisasi Perfectly Flawed, Telisha berprofesi sebagai penulis dan sejumlah karyanya telah berhasil dipublikasikan di media besar di dunia, seperti New York Times, New York, The Paris Review Daily dan lainnya.

Bangkit setelah mengidap aneroksia dan kecelakaan naas

Karena mengalami eating disorder, Sarah sempat menjalani rehabilitasi selama kurun waktu lumayan lama. Tragisnya, setelah berhasil menaklukkan aneroksia, tak lama setelah keluar dari panti rehab, Sarah mengalami kecelakaan, mobil yang ia kendarai menabrak kereta yang sedang melaju. Akibatnya, Sarah harus kehilangan beberapa gigi dan memiliki puluhan bekas luka jahit.

Kecelakaan tersebut diakuinya telah mengubah kehidupannya, rangkaian bekas luka pada sekujur kulit tubuhnya merupakan “penanda” bahwa dirinya masih diberikan kesempatan untuk hidup. Hal tersebut telah menguatkan dirinya, meski banyak orang yang bertanya mengenai bekas luka pada tubuhnya, ia tak tersinggung malah lambat laun mulai terbiasa.

Sarah memilih tidak menjalani bedah kosmetik ataupun bedah plastik untuk menutupi atau menyamarkan bekas luka. Perempuan berambut cokelat ini memilih cara alami yang lebih bersahaja, yaitu berdamai dengan kekurang pada wajah yang dimilikinya. Terakhir, Sarah mengutarakan bahwa cantik bukan sebatas tampilan fisik dan ia tidak pernah mencoba untuk menjadi sempurna. Sebab tidak ada manusia sempurna di dunia ini.