Mal pun kini juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai peragaan busana. Dengan alasan, ramainya pengunjung dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para desainer busana maupun pengusaha di bidang mode dalam negeri untuk dapat memperkenalkan produk kreasinya sehingga, produk tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Hal inilah yang mendasari diadakannya kembali rangkaian acara Ramadhan Runway 2016. Acara yang diselenggarakan di Kota Kasablanka mulai tanggal 3 Juli hingga 2 Agustus 2015 ini menghadirkan setidaknya 72 desainer maupun label busana muslim lokal dan alternatif busana untuk Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, digelar pula peragaan busana, bazar, acara bincang-bincang, dan kompetisi.
"Kelihatannya di Ibukota dan di kota-kota besar selain Jakarta, mal tidak hanya tempat tujuan belanja, tapi juga menjadi wadah untuk mendapatkan inspirasi dan hiburan. Segala sesuatu dapat dilakukan di mal," ujar Euis Saedah, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian RI saat memberikan sambutan pada pembukaan Ramadhan Runway 2016 di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jumat (3/7/2015).
Pada kesempatan yang sama, Penasehat Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Taruna K Kusmayadi menjelaskan, penyelenggaraan peragaan busana di mal bukan semata tanpa alasan. Menurut Taruna, tujuannya tidak lain adalah agar masyarakat Indonesia mengenal dan mengetahui produk-produk rancangan desainer busana Indonesia, khususnya busana muslim.
Apabila produk-produk kreasi perancang busana dan pengusaha mode dalam negeri dapat diterima, maka para perancang dan pengusaha mode dapat dengan mudah melakukan ekspansi ke pasar yang lebih besar. Taruna berpandangan, apabila para perancang dan pengusaha mode dapat menguasai pasar dalam negeri, maka jalan menuju pasar internasional dapat semakin terbuka.
"Semakin banyak pemain di sektor busana muslim yang berkualitas, dipastikan kompetisi akan semakin tinggi sehingga mereka semakin teruji. Jika berhasil di pasar lokal maka akan mempermudah untuk ekspansi ke pasar yang lebih luas lagi. Jangan mimpi menguasai pasar internasional kalau belum menguasai pasar lokal," tutur Taruna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.