Dalam sebuah study oleh Universitas Pennsylvania, sekelompok orang diminta makan tiga kali antara pukul 8 pagi hingga 7 malam selama 8 minggu. Kelompok lainnya makan mulai tengah hari hingga pukul 11 malam. Kedua kelompok itu kemudian bertukar posisi setelah 8 minggu.
Hasilnya, kelompok yang makan lebih pagi mengalami penurunan berat badan dan mengalami perbaikan kadar gula darah, kolesterol dan trigliserid. Namun hal sebaliknya terjadi pada kelompok kedua.
“Temuan ini menggarisbawahi bahwa makan terlalu siang hingga mendekati waktu tidur akan mempengaruhi metabolisme dan bagaimana tubuh mengolah makanan yang masuk,” ujar Namni Goel, Ph.D., peneliti dari Penn’s Perelman School of Medicine. Penelitian sebelumnya juga mengaitkan “penundaan waktu makan” ini dengan risiko kegemukan.
Mengapa jadwal makan yang mundur bisa menjadi masalah? Ini ada kaitannya dengan ritme tubuh memproduksi hormon, kata Goel. Sederhananya, tubuh kita tidak mengolah makanan sebaik saat kita makan lebih pagi.
Baca: Makan Sesuai Ritme Sirkadian Tubuh Efektif Turunkan Berat Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.