Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2017, 19:23 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

Masa kecil Chef Vindy dihabiskan di Singapura bersama sang nenek, sementara kedua orang tuanya menetap di Jakarta. Ketika beranjak dewasa, Chef Vindy memutuskan untuk kuliah ke Southern California pada tahun 1999.

Kala itu Chef Vindy Lee mengambil jurusan politik internasional. Singkat cerita, setelah menyelesaikan masa belajarnya, Chef Vindy pun bekerja pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang event organizer yang menggelar acara-acara berbau politik.

Namun pekerjaan itu tidak memberinya kebahagiaan. Justru dirinya merasa nyaman ketika memasak. Dengan tekad bulat, akhirnya Chef Vindy menanggalkan background politiknya untuk sepenuhnya terjun ke dunia masak-memasak.

"Setiap kerja yang berkaitan politik kok pikiran saya ke masak terus. Sementara hidup kita kan hanya sekali, ya sudah saya keluar meninggalkan semua background politik," ucapnya.

Akhirnya, pada 2004 Chef Vindy memutuskan untuk bekerja di sebuah restoran Perancis bernama Champagne di Beverly Hills California, Amerika Serikat. Di restoran itu Chef Vindy bertugas sebagai pemotong sayur yang dibayar 7 Dollar 50 Sen untuk satu jam kerja.

Vindy Lee saat sesi foto di Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2017). Sebelum menjadi chef terkenal Vindy Lee tinggal di Amerika Serikat, California selama 9 tahun, ia bekerja di berbagai restoran yang menyajikan makanan dari berbagai macam negara.KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Vindy Lee saat sesi foto di Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2017). Sebelum menjadi chef terkenal Vindy Lee tinggal di Amerika Serikat, California selama 9 tahun, ia bekerja di berbagai restoran yang menyajikan makanan dari berbagai macam negara.
Sadar bahwa pendapatannya dari restoran tersebut tidak mencukupi untuk membiayai hidupnya, Chef Vindy pun nyampi bekerja di sebuah cafe yang letaknya tidak terlalu jauh dengan restoran tempatnya bekerja. Di cafe itu Chef Vindy bertugas sebagai waiters. Di situ Chef Vindy mendapat banyak uang dari tips yang diberikan pengunjung kepadanya.

Berselang satu tahun, Chef Vindy pindah ke restoran Italia. Di restoran tersebut, Chef Vindy sempat menjabat sebagai manager restoran. Selama bekerja di restoran, Chef Vindy diam-diam memperhatikan mengapa kebanyakan orang di Amerika memiliki bobot badan yang besar-besar.

Rupanya, kebiasaan masyarakat Amerika yang kerap mengkonsumsi makanan cepat saji dan tidak banyak melakukan olah raga adalah penyebab banyaknya penderita obesitas di Amerika.

"Ini sangat penting kenapa saya memilih makanan sehat, saya lihat kok di Amerika banyak orang gemuk dan penderita kanker serta obesitas paling banyak di Amerika, kenapa? Saya analisis makanan dan kehidupannya bagaimana," tutur Chef Vindy.

Chef Vindy memiliki filosofi, bila sebuah kendaraan memiki bahan bakar yang tidak bagus maka akan berpengaruh pada mesinnya dan efeknya akan mudah rusak. Sebaliknya, jika bahan bakarnya bagus, maka kendaraan pun akan berjalan dengan mulus dan tidak cepat rusak.

Menemukan cinta pada masakan

Dari situ Chef Vindy mulai serius untuk mengembangkan makanan-makanan sehat seperti memperbanyak menu buah-buahan dan sayur-sayuran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com