KOMPAS.com - Keputusan yang kita buat hari ini ternyata dapat menentukan jalannya nasib. Oleh karena itu, membuat keputusan harus dibuat berdasarkan pertimbangan matang. Tapi, terkadang kita dihadapkan pada situasi yang memaksa kita mengambil keputusan secepat mungkin. Kecerobohan sedikit saja tentu akan berdampak buruk pada masa depan.
Inilah bukti bahwa masa depan dipengaruhi oleh keputusan "sederhana".
1. Kata paling berkesan bagi Amerika
Pada tanggal 28 Agustus 1963, Martin Luther King, Jr. mendekati podium di dekat Lincoln Memorial dengan sesuatu yang biasanya tidak dia butuhkan, yaitu catatan. Merasakan pentingnya momen itu, aktivis HAM Amerika ini sampai begadang untuk menyempurnakan pidatonya. Tapi saat dia menyampaikan pidatonya, dia menemukan sebuah kalimat yang salah pada catatan pidatonya.
Penyanyi Mahalia Jackson yang berada di barian pinggir panggung berteriak, "Ceritakan pada mereka tentang mimpi itu, Martin!"
King berhenti sejenak, memandang kerumunan orang dan mengabaikan naskah pidatonya, dan berkata, "Saya katakan kepada Anda hari ini, teman-teman saya, meskipun kita menghadapi masa sulit hari ini dan besok, saya masih punya mimpi. "
Sisa pidatonya tetap mengikuti naskah yang sudah disipakan, tapi "I Have a Dream" atau yang dalam bahasa indonesia berarti "Saya punya mimpi" tercatat sejarah sebagai salah satu ungkapan paling berkesan yang pernah disampaikan.
2. Zona waktu yang menghancurkan hubungan Amerika dengan Kuba
Pada awal April 1961, orang-orang eksil Kuba dilatih dan siap melaksanakan rencana rahasia CIA untuk menyerang Teluk Babi di Kuba dan menggulingkan pemerintahan sosialis Fidel Castro.
Setelah serangan udara yang gagal, Presiden Kennedy mengirim 6 pesawat tempur Amerika untuk membantu. Tapi, pilot lupa menyelaraskan jam tangan mereka ke Kuba waktu dan tiba satu jam terlambat.
Kecerobohan sang pilot ini membuat usaha mereka sia-sia. Hubungan antara Kuba dan Amerika akhirnya menjadi tegang karena peristiwa ini.
3. Catatan yang mengorbankan Perang Saudara
Selama invasi ke Maryland pada bulan September 1862, Konfederasi Jenderal Robert E. Lee menyusun Pesanan Khusus 191, menguraikan langkah-langkah yang harus dilakukan Angkatan Darat dalam persiapan Pertempuran Antietam.
Salinan pesanan itu berakhir di tangan ceroboh Mayor Jenderal D.H. Hill, yang lupa lalu meninggalkan surat itu di sebuah kotak di tanah yang dipakai untuk membungkus tiga cerutu.
Pasukan serikat menemukan perintah tersebut, membaca rencananya, dan membujuk orang Selatan dalam pertempuran paling berdarah - dan titik balik - Perang saudara.