KOMPAS.com - Teknologi laser sudah banyak dipakai dalam dunia kedokteran, termasuk untuk mengatasi masalah saraf terjepit akibat penonjolan bantalan sendi tulang belakang.
Saraf terjepit (Herniated Nucleus Pulposus/HNP) memiliki gejala antara lain nyerinya menjalar dari pinggang hingga paha dan seluruh bagian kaki disertai dengan kelemahan, baik pada salah satu atau kedua kaki.
Umumnya saat seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan nyeri pingang yang menjalar hingga kaki, dokter akan melakukan pemeriksaan kemampuan gerak tulang belakang.
Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis seperti kelemahan bagian tubuh tertentu, kebas atau mati rasa, dan pemeriksaan refleks.
Pemeriksaan penunjang seperti MRI (magnetic resonance imaging) dan CT-Scan juga diperlukan karena bisa memberikan gambaran lebih jelas kepada dokter sebelum dilakukan terapi pengobatan.
Ada beberapa terapi untuk kasus saraf terjepit, mulai dari pemberian obat-obatan, fisioterapi, sampai tindakan radiofrekuensi, laser, dan pembedahan.
Salah satu terapi nonbedah yang cukup efektif adalah menggunakan teknologi laser (Percutaneous Laser Disc Decompression) atau dikenal dengan laser disektomi.
Prosedur ini sudah dilakukan di banyak negara, termasuk di Indonesia. Keunggulannya antara lain pasien bisa melakukan secara rawat jalan, pasien tidak mengalami nyeri paska-operasi, dan lebih hemat biaya.
"Dengan berkurangnya volume bantalan sendi ini, penonjolan yang menekan saraf kembali menjadi normal. Rasa nyeri saat berjalan, kebas, kesemutan saat bangun dari tidur atau duduk yang selama ini dikeluhkan pasien juga akan hilang, setelah tindakan dilakukan," papar dokter dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta ini.
Ia menambahkan, dari beberapa penelitian yang dilakukan tingkat efektivitas penggunaan laser untuk mengatasi masalah saraf terjepit sangat bervariasi.
"Antara 78 – 85 persen jika dilihat dari gejala yang dirasakan pasien, dengan follow-up rata-rata 17-26 bulan paska tindakan," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.