Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diet Cinderella, Tantangan yang Kontroversial dan Tidak Sehat

Kompas.com, 27 Februari 2018, 14:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Tren penurunan berat badan yang terkenal dengan sebutan "diet Cinderella" pernah menyebar di Jepang dan viral di twitter.

Metode diet ini sebenarnya sangat kontroversial dan merupakan pola diet yang tak sehat, di mana mereka yang menjalaninya terobsesi untuk memiliki berat badan bagai karakter Cinderella.

Karakter fiksi tersebut dipakai sebagai figur panutan untuk mencapai tujuan berat badan yang diinginkan.

Popularitas pola diet ini berawal dari negeri Sakura dan terus berlanjut di berbagai tempat melalui media twitter.

Intinya, orang boleh melakukan cara apapun, asal bisa mencapai berat badan seperti Cinderella.

Nah, untuk memiliki "berat badan Cinderella" itu kita harus mengalikan tinggi badannya dalam meter, lalu mengalikannya dengan angka 18.

Misalnya seseorang dengan tinggi 160 cm. Maka ia harus mendapat berat: 1,60 x 1,60 x 18 alias 46 kilogram. Perbandingan ini dianggap terlalu rendah atau terlalu kurus.

Umumnya perkalian yang disarankan adalah 20 - 22, sehingga seseorang dengan tinggi 160 cm sebaiknya memiliki berat 51,2 kg hingga 56,3 kg.

"Berat badan Cinderella" bertujuan untuk mendapatkan indeks massa tubuh di angka 18, yang dapat dikategorikan sebagai "kurus" pada skala Indeks Massa Tubuh.

Karena target yang ekstrem, tantangan Cinderella ini telah menciptakan argumen secara online mengenai apakah diet itu disukai atau tidak.

Sementara itu, beberapa orang berpendapat bahwa Cinderella adalah karakter kartun yang proporsi tubuhnya tidak bisa disebut akurat. Ada juga yang berpendapat bahwa mereka yang mengikuti metode diet ini telah melakukan "skinny shaming".

Beberapa orang juga ada yang berpendapat bahwa berat badan Cinderella ini jauh lebih rendah dari apa yang dianggap sehat bagi manusia normal.

Tapi, ada beberapa orang yang tidak mengerti mengapa pola diet yang mereka lakukan diangap "kontroversial", karena mereka yang menerapkan pola diet ini hanya ingin mendapatkan tubuh langsing.

Berapakah berat badan Cinderella sebenarnya? Pada tahun 2015, aktris Lily James memerankan tokoh Cinderellah dalam versi live-action.

Menurut Healthy Celeb, aktris ini memiliki berat 54,8 kilogram dengan tinggi badan sekitar 170 cm. Berat badan tersebut lebih tinggi dari perkiraan bobot Cinderella versi fiksi.

Baca :Mau Kurangi Berat Badan Tanpa Diet? Ini Tipsnya...

Penelitian yang dilakukan oleh BEAT - sebuah badan amal yang mengatasi gangguan makan yang berbasis di Inggris - menunjukkan bahwa tanda-tanda utama gangguan makan, seperti anoreksia, meliputi rasa takut akan kegemukan atau kejenuhan, fokus berlebihan pada berat badan dan persepsi tubuh atau berat badan yang terdistorsi.

Banyak yang percaya metode diet ini, seperti tren diet Cinderella , adalah peringatan merah untuk gejala makan yang tidak teratur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau