Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Soeharto Semedi" dan "Diponegoro dengan 7 Istri", Muncul di Solo

Kompas.com - 08/03/2018, 20:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Selama 32 tahun dia bisa membungkam semua orang. Pak Harto memang kelihatannya diam tetapi sebenarnya dia menyusun banyak strategi," kata pria berkilit sawo matang tersebut.

Baca: "Puisi Nge-Rock", Cara Baru Kenalkan Sastra pada Generasi "Zaman Now"

Boim juga berharap, lewat karyanya generasi masa kini bisa mengenal kebudayaan Jawa lebih dalam dan tak melupakan nilai-nilai kearifan lokal.

"Prosesi-prosesi kultural yang ada dalam budaya Jawa mungkin sudah luntur di kalangan generasi muda."

"Ini kami ingin mengingatkan, prosesi seperti ini pernah terjadi, dan seandainya saat ini dilakukan kembali, bisa jadi akan memperoleh hasil yang lebih baik."

"Anak muda sekarang kan diminta hidup prihatin sedikit saja, sangat sulit," papar dia.

Pengeran Diponegoro dengan tujuh istri

Tak cuma menggambarkan sisi lain Soeharto, dalam kesempatan tersebut Boim juga memerkan karyanya yang menggambarkan sisi lain dari Pangeran Diponegoro.

Karya itu tertuang dalam lukisan berjudul "Diponegoro Paring Pidana".

"Kalau karya yang ini menunjukan Pangeran Diponegoro yang dikelilingi banyak wanita."

"Wanita-wanita itu sebenarnya figur istrinya. Dalam sejarah 'kan nggak disebutin kalo Diponegoro punya banyak istri," ucapnya.

Dia meyakini, banyak orang yang belum tahu bahwa pahlawan Indonesia yang lahir di Yogyakarta itu memiliki setidaknya tujuh istri, yang salah satunya berasal dari China.

"Bahkan, secara seksualitas pun Diponegoro lebih dekat dengan istrinya yang dari China ini."

"Nah, lewat pameran ini, kami ingin menceritakan fakta-fakta sejarah yang selama ini tidak diajarkan di sekolah," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com