"Jika digunakan sebagai cadangan, anak akan belajar untuk bekerja sama dengan taktik disiplin yang sifatnya moderat," katanya.
Ia menambahkan, hukuman fisik akan memiliki efek negatif pada mental anak jika digunakan terlalu sering, menggunakan instrumen, atau menampar wajah anak.
"Kita harus menemukan keseimbangan. Anak-anak butuh cinta dan pola asuh positif, tetapi terkadang mereka butuh belajar mempertanggung jawabkan perbuatannya, terutama jika anak adalah pemberontak atau suka melawan," kata Larzelere.
Kendati begitu, mayoritas dokter anak dan psikolog tetap menyarankan agar hukuman fisik dihindari. Ada banyak bentuk hukuman lain untuk mendisiplinkan anak. Misalnya saja mengambil mainan, hak menonton televisi atau main gawai.
"Sebelum mencari bentuk hukuman, orangtua harus menciptakan cara yang hangat, mendukung emosinya dan menunjukkan cinta pada anak-anaknya," kata Grogan-Kaylor.
Anak-anak harus memahami bahwa orangtuanya mencintainya, peduli pada pendapatnya, dan mau mendengarkannya.
"Jika pendisiplinan dibutuhkan, ambil fasilitas atau hak istimewanya sesuai perkembangan usianya, cara ini lebih efektif," katanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.