Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latihan Nyanyi Bisa Bantu Mengurangi Kebiasaan Ngorok

Kompas.com, 16 Maret 2018, 10:17 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Suara ngorok tidak cuma mengganggu tidur orang lain, tapi juga kualitas tidur pendengkur itu sendiri. Nah, berbahagialah mereka yang hobi berkaraoke ria atau menyanyi di kamar mandi.

Sebuah penelitian menemukan bahwa latihan bernyanyi bisa menjadi cara menghilangkan ngorok tanpa efek samping.

Dilansir dari laman NHS Choice, tim peneliti dari the Royal Devon and Exeter NHS Foundation Trust menemukan bahwa latihan bernyanyi bisa menjadi cara menghilangkan ngorok yang efektif.

Kesimpulan ini didapat setelah mengamati 127 orang yang memiliki kebiasaan mendengkur ringan sampai yang ngorok kronis akibat sleep apnea.

Studi tersebut menemukan bahwa orang-orang yang diminta untuk rutin berlatih vokal 20 menit sehari selama 3 bulan menjadi lebih jarang ngorok daripada kelompok yang tidak diminta bernyanyi.

Mereka yang berlatih vokal setiap hari juga menunjukkan stamina yang lebih tinggi selama beraktivitas dan tidak menunjukkan rasa kantuk di siang hari.

Latihan bernyanyi yang rutin, lapor peneliti, dapat mengurangi tingkat keparahan dengkuran, frekuensi mendengkur, dan volume suara dengkuran sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas tidur peserta. Berbanding terbalik dengan yang tidak latihan bernyanyi.

Baca juga : Mendengkur Bisa Jadi Tanda Adanya Penyakit

Kenapa bisa begitu?

Selama kita tidur, otot-otot tubuh akan melemas. Termasuk otot-otot lidah dan saluran pernapasan di belakang tenggorokan.

Otot saluran pernapasan yang kendur akan mempersempit saluran udara sehingga jadi lebih rentan bergetar ketika dialiri oleh udara dari paru-paru, sementara posisi lidah saat tidur yang terdorong lemas ke belakang akan menghalangi jalur keluar-masuk udara selama tidur.

Kombinasi kedua hal inilah yang kemudian menghasilkan suara ngorok yang khas mengganggu. Ditambah lagi, massa otot tubuh akan semakin menurun dan mengendur secara alami seiring bertambahnya usia.

Ilustrasi bernyanyi bersamaCreativaImages Ilustrasi bernyanyi bersama
Dilansir dalam laman Livestrong, Alise Ojay, seorang pelatih vokal dan musik, mengatakan bahwa bernyanyi melatih kekuatan otot-otot di belakang tenggorokan tersebut sekaligus juga menguatkan lidah dan jaringan lunak di langit-langit mulut belakang.

Para peneliti juga menyimpulkan bahwa bernyanyi akan meningkatkan kekuatan otot-otot kerongkongan dan sekitarnya sehingga tidak mudah mengendur dan membuat sempit jalur udara yang keluar-masuk saat tidur.

Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan dan dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Meskipun begitu, temuan ini menghadirkan alternatif cara menghilangkan ngorok yang baru dan aman.

Baca juga : Kebiasaan Tak Terduga Pemicu Ngorok

Cara latihan nyanyi untuk mengurangi kebiasaan ngorok saat tidur

Tidak usah takut atau malu kalau suaramu jelek saat bernyanyi. Kamu tidak perlu benar-benar memahami cara baca tangga nada bak seorang pemusik profesional untuk mempraktekkan cara mengurangi ngorok yang satu ini.

Cukup lafalkan “la la la” atau “ma ma ma” dari nada yang paling rendah sampai setinggi yang kamu bisa secara bertahap, kemudian balik dari nada yang paling tinggi sampai terendah.

Setelahnya, ganti pelafalan dengan suara “ung-gah”. Suara “ung” membuat jaringan lunak pada langit-langit mulut Anda turun menyentuh bagian belakang lidah, dan suara “gah” akan mengembalikan posisinya kembali seperti semula.

Mengulangi suara-suara ini akan melatih otot sekitar tenggorokan agar semakin kuat dan mencegahnya mudah mengendur saat tidur.

Dilansir dalam laman Medical News Today, Malcolm Hilton, seorang dokter THT di rumah sakit Exeter, University Exeter Medical School mengatakan bahwa cara menghilangkan ngorok tidak hanya dengan melakukan satu hal.

Berlatih menyanyi saja tentu tidak serta-merta menghentikan kebiasaan mengorok sama sekali.

Hilton menyarankan untuk menyertainya dengan perubahan gaya hidup. Contohnya:

  • Menurunkan berat badan
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Berhenti merokok
  • Menghindari penggunaan obat penenang
  • Pastikan cukup minum air putih sebelum tidur

Selain perubahan gaya hidup, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan juga sebelum tidur, yaitu mengubah posisi tidur. Posisikan kepala lebih tinggi saat tidur.

Kita juga bisa membersihkan bagian hidung sebelum tidur. Tidur dengan kondisi hidung tersumbat membuat risiko mendengkur lebih mudah terjadi.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah menjaga kamar tidur tetap lembap. Udara yang terlalu kering bisa mengiritasi membran saluran hidung dan tenggorokan dan membuatnya menjadi bengkak.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau