Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2018, 15:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Atau, metode yang lebih ekstrem adalah menaruh bola tenis pada posisi di mana kita cenderung merebahkan tubuh saat tertidur.

Jadi, saat bergerak di malam hari, rasa tidaknyaman karena bola tenis tersebut membuat kita harus membalikkan punggung, dan kembali tidur dalam posisi telentang.

Tetapi, meskipun ini posisi tidur yang paling menguntungkan, Harris -seperti dikutip dari laman the Independent, menyatakan, teorinya initak berlaku bagi semua orang.

Tidur telentang sebenarnya dapat menyebabkan sleep apnea atau memperburuk gangguan tidur yang sudah terjadi.

Jadi bagi mereka yang rentan terhadap masalah semacam itu, maka kemungkinan posisi semacam ini bukan posisi tidur yang baik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com