Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2018, 16:40 WIB

KOMPAS.com -Walau hewan-hewan berbulu kesayangan kita di rumah selalu menggemaskan, namun hindari untuk tidak menciumnya di mulut. Bukan saja bisa membuat kita sakit, tapi juga menimbulkan kematian.

Para dokter hewan dan ahli kesehatan juga mengatakan bahwa berbagi tempat tidur dengan hewan peliharaan juga dapat menyebabkan masalah yang sama. Hewan peliharaan, seperti kucing dan anjing, seringkali terinfeksi bakteri dan virus.

Patogen tersebut dapat terbukti mematikan jika ditularkan ke manusia.

"Tidak peduli seberapa hati-hati memandikan hewan peliharaan, masih ada kuman di air liur mereka, kadang-kadang dengan sisa kotorannya," kata dokter hewan Yasutomo Arashima seperti dikutip dari situs The Asahi Shimbun.

Di Jepang, seorang wanita berusia 60an dari Fukuoka, dilaporkan meninggal pada bulan Mei 2016 akibat bakteri Corynebacterium ulceran yang nampaknya ditularkan dari kucing.

Menurut Kementerian Kesehatan Jepang, wanita tersebut mengalami kesulitan bernapas dan meninggal tiga hari kemudian. Setelah ditelusuri, pada darah dan jaringan tubuh wanita tersebut terdapat bakteri Corynebacterium ulcerans.

KucingPIXABAY.com Kucing
Wanita tersebut memiliki tiga ekor kucing, di mana salah satu kucingnya terinfeksi bakteri Ulkus corynebacterium.

Patogen biasanya ditularkan ke manusia ketika seekor binatang bersin. Gejala yang perlu diwaspadai adalah sakit tenggorokan, batuk atau gejala seperti menggigil. Kadang-kadang, gejala tersebut juga disertai kesulitan bernapas atau hal yang lebih buruk lagi.

Menurut National Institute of Infectious Diseases, sebanyak 25 orang dikonfirmasi telah terinfeksi bakteri pada November lalu. Kasus pertama infeksi dilaporkan di Jepang pada tahun 2001, di mana sebagian besar kasus diyakini terkait dengan infeksi dari kucing dan anjing.

"Orang-orang perlu berhati-hati ketika menyentuh kucing dan anjing yang bersin atau hidungnya berair. Dalam kasus seperti itu, hewan harus dibawa ke rumah sakit hewan sesegera mungkin," kata seorang pejabat kementerian kesehatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com