Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2018, 19:35 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian tubuh memang ada yang harus sering dibersihkan, tapi ada juga yang tak perlu sering dibersihkan.

Semakin sering dibersihkan, justru akan memunculkan risiko, entah itu terjadi inflamasi atau masalah hal-hal lain.

Dikutip dari Reader's Digest, berikut enam tubuh yang tak boleh terlalu sering dibersihkan.

1. Telinga

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT), Drollle Voigt, mengingatkan membersihkan telinga dengan alat seperti cotton bud atau sejenisnya berdampak buruk.

Sebab aktivitas dapat mengikis pelindung telinga.

Dia melanjutkan, memasukan alat sejenis cotton bud atau Q-Tip, justru mendorong kotoran lebih masuk ke dalam dan tidak keluar secara alami.

“Kotoran terus diproduksi, semakin besar dan terus ke dalam, tebal dan padat,” kata Voight.

Penumpukan itu berdampak pada gangguan pendengaran atau infeksi telinga. Karena itu hindari benda-benda tersebut untuk membersihkan telinga.

Sebagai gantinya, tunggu hingga kotoran keluar dan terlihat, baru setelah itu dibersihkan.

2. Sel kulit mati

Ilustrasi pria mencuci mukaGeorgeRudy Ilustrasi pria mencuci muka

Mencuci wajah minimal dilakukan dua kali sehari. Namun menggunakan pembersih yang berfungsi sebagai scrub tidak harus setiap hari.

Dokter kulit Jody Levine mengatakan, pengelupasan kulit yang berlebihan bisa sama berbahayanya dengan menggunakan jenis produk yang salah, karena dapat menjauhkan kulit dari minyak alami dan menyebabkan jerawat.

Dia merekomendasikan untuk mengeksfoliasi dua kali seminggu untuk mengelupaskan sel-sel kulit mati.

3. Usus

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

Ahli gastroenterologi Roshini Raj, mengatakan mendetoksifikasi usus a la blogger kesehatan merupakan pemborosan waktu dan uang.

Sebab, tubuh secara alami mendetoksifikasi melalui proses di hati, ginjal, dan usus besar.

"Di usus besar, sebenarnya bakteri sehat yang berada di sana yang membantu dengan detoksifikasi, dan membersihkan flora yang mengganggu," katanya.

Untuk lebih maksimal, pastikan untuk mengasup makanan yang penuh serat.

4. Rambut

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi

Kita mungkin diajari untuk keramas setiap kali mandi.

Padahal, sedikit minyak alami just membuat rambut terlihat lebih berkilau dan tidak kering.

Karena itu, menurut penata rambut City Elle Kiney, keramas setiap hari dianggap terlalu banyak.

"Kamu cukup memberikan kesempatan pada kulit kepala untuk menyeimbangkan dan menjadi yang terbaik," kata Kiney. 

Jika memiliki rambut kering baiknya keramas sekali dalam satu minggu.

Lalu, jika berambut tipis, sebaiknya keramas lebih sering, misalnya tiga hingga empat kali dalam satu minggu.

Baca juga: Seberapa Sering Kita Sebaiknya Keramas?

5. Hidung

IlustrasiDerneuemann/Pixabay Ilustrasi

Ada alasan sendiri di balik menghindari terlalu sering membersihkan hidung.

Sebab, menurut Voigt, menempelkan jari ke hidung justru membuat risiko hidung tergores.

"Beberapa darah keluar, yang bisa menjadi makanan untuk kuman," katanya.

Lebih dari itu, lanjut Voigt, bisa meningkatkan pengerasan kulit dan iritasi di dalam.

Jika ingin membersihkan, jangan terlalu keras menyemprotkannya, sebab bisa berisiko bagi telinga atau lainnya.

6. Vagina

Ilustrasi. Ilustrasi.

Sedikit bau di organ intim bukan berarti selalu ada masalah di vagina. Sering membersihkan bagian tersebut justru memperburuk keadaan.

Infeksi seperti vaginosis bakterial dapat menyebabkan bau amis.

Dan jika kamu membasahi dan menggunakan sabun beraroma dengan tingkat pH vagina tak lantas menyelesaikan masalah.

Karena itu, lebih baik untuk tetap membersihkan bagian tersebut dengan air biasa.

"Tapi jika ingin menggunakan sabun, pastikan itu lembut dan tidak beraroma," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com