Para peneliti menyebut gangguan tersebut sebagai “orthosomnia,” atau perhatian berlebih mendapatkan data tidur yang sempurna.
Meditasi, menurut studi, dapat mengurangi tingkat kortisol, yang akhirnya membantu mengurangi kecemasan, dan pikiran lebih rileks.
Studi tahun 2015 yang dipublikasikan dalam JAMA menemukan meditasi dengan konsentrasi yang tinggi membantu meningkatkan kualitas tidur pada orang-orang dewasa.
Karena itu, coba lah beberapa tipe atau aplikasi khusus meditasi. Muse, misalnya, direkomendasikan Winter sebagai salah satu meditasi untuk seseorang cepat tidur.
Kamu juga bisa mencoba sesi meditasi di Youtube.
Jika pernah merasakan terbaring di tempat tidur, namun tidak dapat tidur, bisa jadi mengalami apa yang disebut oleh para peneliti sebagai “conditioned arousal”.
Kondisi tersebut lantaran melakukan hal-hal di tempat tidur yang melatih otak untuk tetap terjaga daripada tertidur—seperti memeriksa email kantor di ponsel.
"Sungguh menakjubkan betapa banyak orang mengatakan kepada saya, mereka pergi tidur sekitar jam 9 malam setiap malam dan mereka butuh dua jam untuk tertidur," kata Dr. Winter.
Karena itu, pastikan kasur hanya untuk tempat tidur.
Jika tidak bisa tidur walau sudah berbaring lama, jangan panik—selama kondisi tubuh dan otak rileks, manfaatnya tetap sema dengan orang yang tidur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.