Jika seorang anak gugup atau cemas tentang apa yang akan terjadi di sekolah keesokan harinya, ia akan cenderung sulit tidur.
Hal ini bisa juga dilihat dari sikap anak yang tampak lelah dan tidak seperti biasanya pada waktu sarapan. Ini bisa menjadi tanda anak memiliki masalah tidur di malam hari.
Kelelahan juga bisa muncul dengan cara lain, misalnya kurang fokus. Ini bisa mengindikasikan banyak hal, sebagai masalah tidur hingga adanya bullying dan stres.
5. Reaksi emosional intensif
Jika anak menunjukkan reaksi emosional intensif saat diajak bicara tentang sekolah atau kegiatan lain yang ia ikuti, ini juga bisa menjadi tanda bahwa anak menyimpan kecemasan terhadap kegiatan-kegiatan tersebut.
Clark-Love mengatakan, pada anak yang lebih muda reaksi tersebut cenderung fokus pada sekolah. Sementara untuk anak usia remaja mereka akan lebih emosional soal malam minggu.
Baca juga: Kesalahan Pola Asuh yang Sering Dilakukan Orangtua Zaman Now
6. Enggan berinteraksi dengan keluarga
Lindgren mengatakan, jika seorang anak tidak secerewet biasanya atau mereka langsung pergi ke kamar setelah pulang sekolah, itu bisa menjadi indikasi ada sesuatu yang tidak benar.
Bereaksi berlebihan terhadap saudaranya jika bisa menjadi tanda bullying. Dalam beberapa kasus, anak yang menjadi korban bullying sering melimpahkan cap "korban" tersebut kepada saudaranya sehingga menjadi bersikap lebih reaktif.
7. Obsesi pada gawai
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.