Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo Terpilih Jadi Kota Pertama Festival Gamelan Internasional

Kompas.com - 09/08/2018, 12:17 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

SOLO,KOMPAS.com - Kota Solo terpilih sebagai kota pertama tempat berkumpulnya para maestro gamelan dari berbagai negara.

Bertema 'Homecoming' atau 'Pulang Kampung', International Gamelan Festival (IGF) yang pertama akan dibuka pada hari Kamis (9/8/2018) pukul 15.00 waktu setempat.

Garin Nugroho selaku Direktur Pelaksana mengatakan tema tersebut sengaja dipilih untuk melihat kembali pusat peradaban gamelan.

"Kami selaku panitia bertujuan untuk melihat kembali pusat peradaban gamelan dan sekaligus berbagai pengalaman dan tantangan baru peta peradaban gamelan," papar pria 57 tahun tersebut.

Produser dan sutradara kenamaan Indonesia ini juga mengatakan acara ini rencananya akan digelar setiap dua tahun sekali.

"Untuk persiapan festival ini kami butuh waktu 1,5 tahun. Ini memang yang pertama dan rencananya akan digelar setiap dua tahun sekali," tambahnya.

Gamelan berkembang dan menemukan bentuk ekspresi terbaiknya di Nusantara. Inilah yang telah menjadi bukti kuat  bahwa Indonesia adalah rumahnya gamelan, dan Solo adalah salah satu rumah terbaik dari gamelan.

Kini, musik khas Indonesia ini telah menyebar di berbagai negara. 

"Kini, di London saja ada sekitar 140 grup gamelan. Ini menunjukan eksistensi yang luar biasa dari musik asli Indonesia ini," tambah Garin.

Bukan hanya dunia yang tertarik dengan musik khas Jawa ini. Bahkan, gamelan pernah mengalun jauh hingga luar angkasa.

"Tahun 1977 gendhing Jawa berjudul 'Puspawarna' pernah dibawa oleh nasa dengan pesawat voyager yang diluncurkan pada tahun 1977," kata Garin.

Pencipta gending tersebut adalah seniman Jawa yang merupakan raja ke 4 dari dinasti Mangkunegaraan yang bertahta tahun 1853-1881.

Oleh karena itu, acara ini diharapkan menjadi bagian media menyapa peradaban dalam ruang dan waktu tak terbatas.

"Kini semua pecinta dan penggiat diajak pulang kampung berbagi peta perjalanan dan  tantangan lewat momen IGF ini," paparnya.

Baca juga: Mbah Kris, Perempuan 75 Tahun yang Hidup demi Seni Tradisional

Pre launching festival ini telah dilaksanakan di London lewat pementasan film bisu berjudul 'Setan Jawa' yang diiringi gamelan orchestra Rahayu Supanggah di London.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com