Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Selingkuh Berdampak Positif bagi Pernikahan?

Kompas.com, 21 Agustus 2018, 19:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber 360nobs

KOMPAS.com - Selingkuh adalah satu hal yang mempengaruhi banyak perkawinan. Beberapa mampu bertahan dan melanjutkan kehidupan berkeluarga, meski tak jarang pula yang hancur berantakan.

Namun, mungkinkah selingkuh bisa mendatangkan dampak yang baik bagi sebuah perkawinan?

Tentu saja, tidak ada keraguan bahwa selingkuh telah menyebabkan banyak malapetaka dalam hubungan pernikahan.

Kendati demikian ada sisi lain yang mungkin belum banyak terungkap, tentang mekarnya cinta dan pengertian baru, setelah tersingkapnya sebuah perselingkuhan.

Baca juga: Pasangan Gugup Saat Ngobrol Bisa Jadi Tanda-Tanda Selingkuh

Potensi inilah yang lantas melahirkan pertanyaan, benarkah perselingkuhan tidak sepenuhnya negatif seperti yang selama ini dibayangkan?

Saran untuk memiliki perspektif yang "lebar" mengenai perselingkuhan, tanpa melabeli atau melakukan generalisasi, mungkin bisa menjadi awal bagi pasangan yang mengalami persoalan ini.

Sebab, tak jarang ada orang yang mampu keluar dari persoalan perselingkuhan, dan muncul menjadi pribadi yang lebih baik dalam ikatan perkawinan.

Ada kemesraan yang justru muncul setelah seseorang menyadari kekeliruan dalam sebuah hubungan gelap yang akhirnya tersingkap.

Baca juga: Pasangan Gugup Saat Ngobrol Bisa Jadi Tanda-Tanda Selingkuh

Tumbuhnya rasa dan kemesraan bagi pasangan yang pernah selingkuh pada dasarnya adalah bagian dari evaluasi ulang dari apa yang telah terjadi. 

Sebuah kondisi di mana pasangan yang mungkin sempat terasing satu sama lain, kehilangan hubungan yang mesra, dan terjerumus dalam kebodohan, bisa bangkit kembali.

Lebih dari itu, perselingkuhan dapat memicu perasaan takut kehilangan, yang bukan tak mungkin membawa orang untuk kembali memiliki intensitas relasi yang lebih baik, setelah sempat merenggang.

Sebagai buntut dari terungkapnya perselingkuhan, bagi beberapa orang mungkin bisa kembali memiliki tingkat kedalaman dan kejujuran, serta keterbukaan dengan pasangan.

Hal itu juga yang mungkin menjadi pangkal penyebab renggangnya hubungan di masa sebelumnya, hingga berakhir dengan perselingkuhan.

Pada bagian selanjutnya, kondisi tersebut pun mengembalikan keintiman erotis dengan pasangan, yang mungkin pula pernah sirna saat terjadi affair.

Mungkin pula, itu ada hubungannya dengan rasa takut kehilangan, yang membuat mereka yang ada di dalamnya mengambil tindakan untuk mempertahankan hubungan lebih erat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau